New York (ANTARA News) – Pentolan band U2 Bono, aktivis pendukung pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ketika dia masih menjadi tahanan rumah, memintanya mengundurkan diri atas kampanye melawan Muslim Rohingya.

Sang penyanyi – yang memperjuangkan Suu Kyi dalam lagu karya U2 pada 2002 berjudul "Walk On", yang mengajak para penggemarnya memakai topeng pemimpin oposisi tersebut kala U2 membawakan lagunya secara langsung – mengatakan dia merasa “muak” dengan gambar-gambar pertumpahan darah dan krisis pengungsi.

“Saya sungguh merasa muak, karena saya tidak percaya ke mana semua bukti itu mengarah. Tapi, memang ada pembersihan etnis,” katanya kepada majalah Rolling Stone di edisi terbarunya.

“Itu benar-benar terjadi, dan dia harus mundur karena dia tahu itu semua terjadi,” ujar Bono.

Ditekan soal komentarnya dalam wawancara yang dilakukan pendiri Rolling Stone Jann Wenner tersebut, Bono mengatakan “Dia seharusnya, setidaknya, lebih banyak bersuara. Dan jika rakyatnya tidak mendengar, maka mundurlah.”

PBB dan Amerika Serikat (AS) juga menggambarkan kampanye Myanmar terhadap warga Rohingya yang didominasi Muslim sebagai pembersihan etnis, demikian AFP.


Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017