Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan akan menghabiskan 349 miliar won (sekitar Rp4,69 triliun) tahun ini untuk mengembangkan teknologi bio baru, sebagai bagian dari upaya menjadi pusat industri bioteknologi dan medis global.

Kantor Berita Yonhap, Selasa, melaporkan bahwa anggaran 2018, yang meningkat 10,5 persen dari tahun sebelumnya, digunakan untuk mengembangkan sektor bioteknologi, seperti sains genom dan otak, kata Kementerian Ilmu Pengetahuan dan ICT Korea Selatan.

Dari jumlah tersebut, 59,4 miliar won akan dialokasikan untuk membantu mengembangkan pil baru karena Seoul bertekad menjadi kekuatan global di bidang farmasi dan perawatan kesehatan.

Dalam beberapa tahu terakhir, perusahaan bioteknologi lokal menjadi lebih kompetitif secara global dalam pengembangan penelitian dan dukungan kebijakan maupun dana dari pemerintah. Namun, Korea Selatan masih tertinggal dalam pengembangan obat baru, khususnya obat yang disebut pil blockbuster.

Sebanyak 27 obat Korea Selatan telah mendapatkan izin edar di toko obat-obatan dalam negeri sejak injeksi anti-kanker SK Global Chemical Co., Sunpla, pertama kali disetujui pada 1999.

Selain itu, menurut beberapa pejabat, sebanyak 25,3 miliar won dianggarkan untuk pengembangan instrumen medis dan 38 miliar won untuk melakukan penelitian sains otak.

Kementerian Ilmu Pengetahuan dan ICT Korea Selatan juga ingin menggunakan anggaran untuk menyediakan lingkungan di mana para peneliti muda dapat dengan bebas fokus pada penelitian dan pengembangan di bidang kedokteran dan peralatan medis.



Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018