Surabaya (ANTARA News) - Tanggul utama (tanggul cincin) yang menahan genangan lumpur di kolam-kolam penampungan semburan lumpur Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Jatim, Sabtu sekitar pukul 07.30 WIB mengalami overtopping (luber), kendati tidak sampai jebol. Petugas pengaman tanggul, Hadi Prayitno, mengemukakan, overtopping terjadi diduga akibat meningkatnya volume semburan yang menyebabkan sempat terjadi gelombang di permukaan kolam. Kejadian itu, katanya, tidak sampai menimbulkan korban, karena operator alat berat penggulangan lumpur lebih dulu menyelamatkan diri menjauh dari tanggul utama. Namun demikian, kondisi tanggul tanggul cincin sebelah Barat hingga ke titik 38 sepanjang lima kilometer kritis. Tanggul terbentang mulai Desa Siring hingga Desa Besuki di sebelah Utara. Permukaan lumpur saat ini sudah dekat dengan bibir tanggul. Diperkirakan permukaan lumpur sekitar 10 hingga 20 cm dari bibir tanggul. Upaya peninggian tanggul kini juga sedang dilakukan. Kanal Informasi Sementara itu, dalam "Bussiness Gathering" yang diikuti kalangan pengusaha properti di Sidoarjo yang digelar di Kampoeng Media Suara Surabaya menilai perlu segera dibentuk kanal informasi resmi dampak lumpur. Sebab, selama ini investor maupun pengusaha yang sudah berinvestasi di Sidoarjo melakukan penelitian sendiri-sendiri memanfaatkan jasa pihak ketiga sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis. Apalagi, banyak daerah lain di Sidoarjo yang prospektif dan tak terpengaruh lumpur di Porong. Hadir dalam forum tersebut diantaranya Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, Deputi Operasional Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BP BPLS), Sofyan Hadi, Ketua DPD REI Jatim, Sutoyo Yakobus, Kabid Ekonomi Moneter Bank Indonesia Surabaya, Benny Siswanto, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Rudi Bachtiar, dan anggota Pansus Korban Luapan Lumpur Sidoarjo DPRD Sidoarjo, H Sungkono.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007