Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani, Selasa (2/1), menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengambil tindakan terhadap kelompok oposisi "teroris" Iran yang dia tuding mengobarkan protes baru-baru ini.

"Kami mengkritik fakta bahwa sebuah kelompok teroris memiliki basis di Prancis dan bertindak melawan rakyat Iran... dan kami menantikan aksi dari pemerintah Prancis untuk melawan kelompok teroris ini," ujar Rouhani kepada Macron, menurut laporan di televisi pemerintah Iran.

Dia merujuk kepada kelompok oposisi Iran yang mengasingkan diri di Paris dan disebut Mujahedeen-e-Khalq.

Otoritas Iran menuding kelompok itu, yang digambarkan rezim sebagai "orang-orang munafik," memicu kerusuhan yang mengguncang republik tersebut dan berhubungan dengan rival negara itu, Arab Saudi.

Jenderal Rassul Sanairad, wakil politik kepala Garda Revolusioner, pada Selasa mengatakan bahwa Mujahedeen-e-Khalq telah diinstruksikan oleh penguasa Saudi dan beberapa negara Eropa untuk "menciptakan ketidakamanan" di Iran, lapor kantor berita Tasnim.

Hampir sepekan kerusuhan telah menyebabkan 21 orang tewas dan ratusan lainnya ditangkap di Iran, demikian laporan AFP.  (kn)



Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018