Makassar (ANTARA News) - Seorang wisatawan asal Jakarta, diketahui lelaki bernama Hugo (31) ditemukan meninggal tenggelam oleh Tim Penyelamat Search and Rescue (SAR) yang dibantu petugas gabungan di sekitar Pulau Kambing, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu.

Saat ditemukan korban yang sedang terapung, sebelumnya dikabarkan hilang saat melakukan penyelaman di Pulau Kambing Tanjung Bira, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

Pria yang diketahui melalui identitasnya beralamat Jalan Depsos V Nomor 5 RT/RW 003/002 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesangrahan Jakarta, dan kelahiran 20 April 1987 itu dilaporkan hilang saat menyelam sekitar pukul 09.15 WITA.

Saat itu penyelaman di Pulau Kambing dipandu oleh Dedi, pemandu selam "Bira Dive Center" bersama dua rekannya melakukan penyelaman pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.

"Menurut informasi ada korban tenggelam, saat melakukan penyelaman bersama. Korban bersama dua orang rekannya termasuk pemandu diving di bawah laut terkena arus bawah yang sangat kuat mengakibatkan mereka terpisah," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani membenarkan.

Berdasarkan keterangan, saat kejadian itu korban hilang diduga terbawa arus, sedangkan kedua orang rekannya termasuk pemandu diving Dedi sempat selamat dan berhasil ditemukan tim penyelamat sekitar pukul 14.30 WITA.

Pencarian dilakukan tim SAR dan petugas gabungan dari Polair Mabes Polri KP Puyu 5014, Pos TNI Angkatan Laut Bira, KP3 Bira dan Polsek Bontobahari.

Alhasil korban Hugo berhasil ditemukan sekitar perairan Pulau Kambing dalam keadaan meninggal dunia yang sedang terapung di perarian itu kurang lebih 100 meter dari tempat penyelaman.

Korban kemudian dievakuasi ke pantai pasir putih Tanjung Bira, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Sultan Daeng Radja Bulukumba untuk dilakukan visum.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Makassar Rizky Yudha saat diminta tanggapan terkait arus kuat bawah laut, dia menjelaskan bahwa bisa saja terjadi seperti itu akibat pengaruh perubahan cuaca yang cukup ekstrim.

"Arus di bawah laut itu bisa saja berubah dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau kerapatan. Umumnya arus dikarenakan tiupan angin yang menjadi arus permukaan," ujarnya.

Korban bersama rekannya dibawa ke Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan sekaligus menghubungi keluarga, kemudian jenazah akan diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018