Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi naik 23 poin menjadi Rp13.452 per dolar AS dari Rp13.475 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah mengalami kenaikan terhadap dolar AS. Adanya lelang obligasi SUN di awal tahun ini menjadi salah satu faktornya," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Ia mengatakan lelang obligasi surat utang negara (SUN) membuat permintaan terhadap rupiah meningkat dan mendorong apresiasi rupiah di pasar valas domestik.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyampaikan pemerintah menyerap dana Rp25,5 triliun dari lelang lima seri SUN pada awal tahun 2018 untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 dengan total penawaran mencapai Rp86,2 triliun.

Reza menjelaskan bahwa data inflasi Indonesia yang sepanjang 2017 dianggap stabil juga masih menjadi salah satu penopang mata uang domestik.

"Inflasi yang stabil diharapkan dapat terus terjaga sehingga memberikan sentimen positif pada rupiah ke depannya," katanya.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan apresiasi rupiah relatif terbatas menyusul hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dapat membuka ruang bagi dolar AS untuk menguat.

"Sebagian besar anggota The Fed masih memperkirakan target inflasi Amerika Serikat dua persen akan tercapai," katanya.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018