Jakarta (ANTARA News) - Pada akhir 2017, Xiaomi membuat lini masa media sosial ramai karena meluncurkan Redmi 5A yang dihargai nyaris Rp1 juta.

Mi Fans, sebutan bagi penggemar ponsel merk China ini, menyerbu Mi Store dan toko online Lazada untuk memesan Redmi 5A, yang dijual seharga Rp 999 ribu.

ANTARA News berkesempatan memakai ponsel ini selama sepekan, berikut ini adalah kesan memakai ponsel yang dirakit di Indonesia ini.




Bodi dan layar

Xiaomi tidak asal menggarap Redmi 5A meski pun berada di kelas entry level, mereka mengemas ponsel unibodi dengan finishing metal untuk handset yang terbuat dari polycarbonate dan aluminium. Hasil finishing metal membuat tampilan ponsel ini tidak terkesan murah untuk kelasnya.




Xiaomi Redmi 5A (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)



Redmi 5A berlayar 5 inci, lebih kecil dari Redmi Note 5A yang juga belum lama keluar. Kombinasi layar dan bobot 137 gram menghasilkan ponsel yang sangat nyaman digenggam dan dioperasikan dengan satu tangan.

Tapi, bagi penyuka ponsel berlayar besar, ponsel Redmi 5A akan terasa terlalu kecil saat digenggam maupun saat dikantongi. Umumnya ponsel keluaran terbaru berlayar di atas 5,2 inci.

Tombol navigasi, termasuk home button Redmi 5A sepenuhnya digital, terdapat di bezel bagian bawah. Xiaomi memang tidak menyematkan teknologi pemindai sidik jari untuk ponsel di kelas ini.

Sayangngya, untuk ponsel berwarna hitam, tombol sentuh ini menyulitkan karena Xiaomi tidak menyediakan lampu latar. Saat cahaya ruangan redup, ANTARA News beberapa kali harus meraba-raba untuk menemukan tombol, sedikit terbantu ketika LED notifikasi, yang terletak tepat di bawah home button, menyala saat ada pesan masuk.

Seperti ponsel pada umumnya, tombol daya dan volume terletak di samping kanan atas bodi ponsel, sementara slot untuk kartu SIM di sebelah kiri. Xiaomi memasang dua slot, satu tray untuk dua kartu SIM dan satu slot terpisah untuk kartu memori.




Tampilan samping Xiaomi Redmi 5A (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)



Peranti lunak

Redmi 5A menjadi ponsel Xiaomi pertama di Indonesia yang sudah menjalankan MIUI9, berbasis Android Nougat 7.0. Tampilan antarmuka MIUI9 masih mempertahankan kesederhanaan versi pendahulunya, mudah dikenali dan digunakan.

Aplikasi bawaan yang ditawarkan Xiaomi di ponsel ini tidak terlalu banyak, hanya ada aplikasi standar seperti kalender, musik, explorer, MIUI Forum, Mi Drop, Mi Community dan Mi Remote.

Xiaomi mengizinkan penggunanya untuk menghapus aplikasi bawaan yang tidak digunakan, mengingat kapasitas penyimpanan internal ponsel ini tidak besar.




Kamera

Xiaomi Redmi 5A memakai sensor 13MP bukaan f/2.2, yang dilengkapi phase detection autofocus dan lampu flash LED, untuk kamera belakangnya.


Kamera ini memberikan pengalaman fotografi yang cukup memadai untuk ponsel di kelasnya saat di kondisi pencahayaan terang.




Hasil foto dengan kamera belakang Xiaomi Redmi 5A (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)



Saat cahaya redup, hasil gambar kurang tajam akibat terlalu banyak noise pada foto. 




Hasil foto dengan kamera belakang Xiaomi Redmi 5A, kondisi pencahayaan redup (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)



Xiaomi menyediakan berbagai fitur untuk pengaturan mengambil gambar, modus Manual untuk mengatur White Balance dan ISO, hingga fitur Straighten agar foto yang dihasilkan lurus sesuai dengan garis horizon.

Sementara itu, meski pun tidak mengkhususkan diri pada ponsel swafoto, kamera depan bersensor 5MP menyenangkan untuk mereka yang gemar selfie.

Tingkat kecerahan gambar sangat mudah diaktifkan, ketuk fokus dan akan muncul tanda panah atas-bawah yang dapat disesuaikan.




Hasil foto dengan kamera depan Xiaomi Redmi 5A (ANTARA News/Natisha Andarningtyas) 

Performa dan baterai

Xiaomi berkomitmen menghadirkan ponsel murah dengan spesifikasi tinggi di kelasnya, terbukti dengan memasang chipset dari Qualcomm, Snapdragon 425.

Dengan kombinasi RAM 2GB dan kapasitas inernal 16GB, ponsel ini mendukung kegiatan sehari-hari seperti berkirim pesan menggunakan aplikasi tambahan atau berselancar di internet. 

Hasil pengujian dengan aplikasi AnTuTu benchmark, Xiaomi Redmi 5A mendapatkan skor 36.858.

Redmi 5A mampu bertahan lebih dari 10 jam untuk penggunaan normal dalam sehari.


Sayangnya, ponsel ini belum mendukung pengisian daya cepat atau fast charging. Butuh lebih dari dua jam untuk mengisi daya dari kondisi 0 persen hingga penuh 100 persen.




Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy J2 Prime, salah satu ponsel populer di kelas entry level, memakai chipset MediaTek MT6737T dikombinasikan dengan RAM 1,5GB dan kapasitas internal 8GB, seharga Rp 1,699 juta.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018