Athena (ANTARA News) - Yunani ingin menyelesaikan perselisihan puluhan tahun atas nama wilayah bekas Republik Yugoslavia, yakni Makedonia, kata menteri luar negeri pada Kamis, yang dapat membuka niat negara Balkan tersebut bergabung dengan Uni Eropa.

Athena menutup usaha bekas Republik Yugoslavia itu untuk bergabung dengan NATO dan mengajukan upaya keanggotaan Uni Eropa karena Athena mengatakan bahwa nama Makedonia menyiratkan pengakuan wilayah atas daerah utara Yunani, yang memiliki nama tersebut.

"Saya pikir, 2018 akan menjadi tahun ketika masalah kebijakan luar negeri, yang terjebak dalam lumpur beberapa dasawarsa, akan terselesaikan," kata Menteri Luar Negeri Nikos Kotzias kepada wartawan setelah bertemu dengan kabinet inti.

"Kami akan turut dalam kesejahteraan semua wilayah Balkan," katanya.

Wilayah kecil bekas Republik Yugoslavia yang terdiri dari sekitar dua juta orang tersebut mendeklarasikan kemerdekaan pada 1991, menghindari kekerasan yang menyertai sebagian besar pecahnya Yugoslavia.

Namun, Yunani tidak memberikan dukungan untuk integrasi lebih lanjut Makedonia ke dalam badan-badan internasional, termasuk NATO, sampai mereka setuju untuk mengganti namanya.

Athena hanya menyetujui bahwa negara tersebut dapat disebut di tempat-tempat internasional sebagai "Bekas Republik Yugoslavia Makedonia", sebagai tindakan sementara sampai perselisihan terselesaikan.

"Pada permasalahan tentang nama tersebut, pemerintah merundingkan dan mendukung nama majemuk, yang akan digunakan secara menyeluruh di seluruh wilayah," demikian Kotzias pada Kamis tanpa menjelaskan lebih jauh, demikian Reuters.

(Uu.KR-DVI/B002)

Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018