PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat mengadakan pertemuan darurat untuk membahas gelombang protes di Iran atas permintaan Amerika Serikat (AS), kata kepresidenan dewan tersebut.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 waktu setempat menurut misi Kazakhstan, yang saat ini memegang jabatan kepresidenan di Dewan Keamanan PBB.

Rusia telah mengkritik upaya AS mendorong pembahasan masalah Iran di Dewan Keamanan, namun masih belum jelas apakah Moskow atau anggota dewan lainnya akan berusaha untuk menghalangi pertemuan tersebut menurut siaran kantor berita AFP.

Moskow pada Kamis (4/1) memperingatkan Washington supaya tidak mencampuri "urusan internal" Iran setelah Presiden AS Donald Trump berjanji membantu rakyat Iran "mengambil kembali" pemerintahan mereka menyusul demonstrasi.

Gedung Putih menyatakan mempertimbangkan sanksi terhadap mereka yang terlibat dalam tindakan keras dalam kerusuhan di Iran, yang menewaskan 21 orang dalam lima hari.

"Kami memperingatkan AS terhadap upaya apa pun untuk mencampuri urusan internal Republik Islam Iran," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dalam wawancara dengan kantor berita negara, TASS.

"Terlepas dari banyaknya usaha untuk mendistorsi apa yang sebenarnya sedang terjadi (di Iran), saya yakin bahwa tetangga kita, teman kita, akan dapat mengatasi kesulitan mereka saat ini," kata Ryabkov.

Dia juga mengkritik seruan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB guna membahas tersebut.

Iran pada Rabu dengan geram menuduh AS di PBB mencampuri urusan dalam negerinya.

Aksi protes karena masalah ekonomi meletus di kota terbesar kedua di Iran, Mashhad, pada 28 Desember dan dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru negeri, berubah menjadi aksi menentang rezim secara keseluruhan. Selain itu puluhan ribu warga Iran turun ke jalanan di beberapa kota pada Rabu untuk demonstrasi pro-rezim.(hs)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018