Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp13.413 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.422 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa instrumen investasi di dalam negeri yang masih cukup menjanjikan dalam memberikan imbal hasil menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang domestik.

"Sentimen domestik cukup kondusif di tengah sentimen eksternal yang bervariasi," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, peringkat Indonesia yang berada dalam level investment grade atau kelayakan investasi dapat menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah stabil dengan kecenderungan menguat ke depannya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS masih berada dalam area pelemahan, sebagian pelaku pasar uang sudah melakukan price in terhadap kebijakan moneter AS.

Ia menilai bahwa sebagian pelaku pasar sedikit mengesampingkan faktor kenaikan suku bunga Fed tahun ini dan reformasi pajak Amerika Serikat. Sementara belanja infrastruktur AS diproyeksikan merangsang ekonomi secara moderat.

"Sebagian pelaku pasar juga masih mencermati dampak lebih lanjut dari undang-undang pajak AS yang disahkan pada akhir 2017 lalu," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (5/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.405 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.474 per dolar AS. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018