Samarinda, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meletakkan batu pertama pembangunan perluasan kilang minyak Pertamina Balikpapan atau Refinery Development Masterplan Program Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Rencana kehadiran bapak presiden di Kalimantan Timur pada Januari ini, maka saya minta TNI dan Polri aktif berkoordinasi dalam kaitan pengamanannya," ujar Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, saat memimpin rapat persiapan kunjungan kerja  Jokowi, di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat.

Selain melakukan groundbreaking perluasan kilang Pertamina di Balikpapan, lanjutnya, presiden juga akan membuka pelatihan bagi tenaga kerja lokal yang akan menjadi tenaga kerja di kilang minyak tersebut.

Hadir dalam rapat persiapan penyambutan presiden antara lain Pangdam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Sonhadji, Walik Kepala Polda Kalimantan Timur, Brigadir Jenderal Polisi Naufal Yahya, Komandan Korem 091/ASN, Brigadir Jenderal TNI Irham Waroihan.

Dalam kesempatan itu Faroek mengatakan perluasan kilang minyak Balikpapan diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja pada kisaran 20.000 hingga 25.000 orang.

Guna menyiapkan tenaga kerja terampil dan mampu bekerja di refinery, maka PT Pertamina melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan akan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja setempat.

"Perekrutan tenaga kerja lokal di kilang minyak Balikpapan tentu akan berimbas pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim," tuturnya.

Apalagi program perekrutan diawali dengan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan mengelola kilang minyak dengan memberdayakan Balai Latihan Kerja di Kalimantan.

Tenaga kerja sekitar 25.000 orang yang sebelumnya dilatih, nantinya akan dikerjakan sejak pembangunan awal (konstruksi) hingga operasional kilang minyak Balikpapan.

Pekerjaan konstruksi dimulai pada 2018 dengan waktu pengerjaan mencapai empat tahun atau perkiraan berakhir pada akhir 2021.

Program pelatihan calon tenaga kerja untuk proyek tersebut merupakan kerja sama antara Direktorat Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina dengan Kementerian Ketenagakerjaan, kemudian melibatkan lima BLK di Kaltim dari 35 BLK se-Kalimantan.

"Tahap awal akan ada 5.000 orang untuk dilatih oleh Pertamina dengan kualifikasi keterampilan sesuai kebutuhan proyek," ucap dia.

Pewarta: M Ghofar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018