Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebutkan kereta bandara yang beroperasi sejak akhir Desember 2017 sudah sesuai harapan dari berbagai sisi.

Dirut PT KAI pada 2009-2014 itu menjajal kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat, Minggu malam sekitar pukul 19.21 WIB.

"Nyaman, interiornya juga sudah seperti kereta-kereta di luar negeri, stasiunnya juga sudah sesuai standar internasional seperti di Singapura dan Hongkong," kata Jonan.

Ia mengaku senang karena impiannya terwujud sejak ia merintis kereta bandara akhir 2011 saat menjabat Dirut PT KAI.

Soal tarif menurut Jonan juga sudah cukup masuk akal seharga Rp70.000 mengingat kereta ini tidak disubsidi pemerintah.

Terkait pelayanan ia mengaku belum merasakan secara langsung karena saat menjajal kereta bukan pada jam-jam sibuk.

Kecepatan kereta juga diakuinya sudah cukup baik meskipun dia memiliki catatan tersendiri soal waktu transit di beberapa stasiun yang dianggapnya masih terlalu lama.

"Tiga sampai empat menit cukuplah di Stasiun Batu Ceper, dan menurut saya tidak perlu berhenti di Stasiun Duri, kalau bisa `shortcut` lebih bagus karena waktunya bisa lebih cepat," kata Jonan.

Ia berpendapat kereta bandara sangat layak menjadi pilihan transportasi bagi masyarakat yang akan bepergian melalui Bandara Soekarno-Hatta sebab ada tiga keuntungan dengan memilih kereta bandara yakni menurunkan konsumsi BBM, menghemat waktu, dan mengurangi polusi.

"Yang lain bagus, saya senang kok. Interior terutama sudah bagus dan nyaman," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018