Posisi cadangan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas yang jatuh tempo, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman di Jakarta, Senin.
"Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata dia.
Bank Sentral, kata Agusman, akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Hal tersebut juga didukung perbaikan kondisi perekonomian domestik, kinerja ekspor, dan kondusifnya pasar keuangan global.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018