Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat sebesar 71 poin menjadi Rp13.345 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.416 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Pergerakan nilai tukar rupiah kembali mengalami apresiasi terhadap dolar AS menyusul data ekonomi nasional yang positif," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin.

Menurut dia, meningkatnya peringkat ease of doing business (EODB) dari 120 pada 2014 menjadi ke posisi 72 pada tahun ini, menjadi salah satu faktor yang memicu rupiah terapresiasi. Meningkatnya peringkat itu akan memberikan kepercayaan dunia internasional terhadap investasi di dalam negeri.

"Diharapkan, ekonomi Indonesia tumbuh sesuai target sehingga menambah kepercayaan investor," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar uang diharapkan tetap waspada terhadap potensi aksi ambil untung mengingat nilai tukar domestik telah mengalami apresiasi dalam beberapa hari terakhir.

Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus menambahkan bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang tetap pada proyeksi, yaitu kenaikan suku bunga Fed sebanyak tiga kali pada tahun 2018 ini.

"Reformasi pajak yang sudah disahkan diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga membuka peluang kenaikan suku bunga AS," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (8/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.397 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.405 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018