Cianjur (ANTARA News) - Seratusan pedagang ayam di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, mengancam mogok berjualan karena harga daging ayam yang terus meroket di tingkat bandar, sehingga angka penjualan terus menurun.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba, Ayam dan Sapi (APDDAS) Cianjur, Yayuk Sri Rahayu pada wartawan ,Senin, mengatakan, pedagang mengancam mogok berjualan karena harga yang dijanjikan turun setelah tanggal 2 Januari di tingkat bandar tidak terbukti.

Bahkan hingga hari ini, tutur dia, harga terus melambung, bandar mematok harga daging ayam Rp31 ribu perkilogram karena harga ayam hidup Rp22 ribu ditambah harga DOC Rp5.500, sehingga pedagang terpaksa menjual dengan harga Rp38 ribu perkilogram.

Harga tersebut, ungkap dia, melebihi harga daging ayam secara nasional yang berkisar antara Rp25 ribu sampai Rp28 ribu perkilogram ditingkat pedagang."Padahal stok ayam di Cianjur, sangat banyak, tapi kenapa harga ditingkat bandar melambung," katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya tidak akan melarang pedagang untuk mogok berjualan karena meroketnya harga tersebut, tidak hanya dikeluhkan pembeli, namun sangat dirasakan berat oleh pedagang karena minimnya penjualan setiap hari.

"Sejak beberapa hari terakhir, banyak pedagang yang mengurangi stok pembelian karena sepinya pembeli. Bahkan tidak sedikit pula yang menutup kiosnya karena banyak sisa ayam yang tidak terjual pada hari sebelumnya," kata Yayuk.

Dia dan ratusan pedagang di Cianjur, berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera mencari solusi agar harga ayam kembali normal pada kisaran Rp20 ribu sampai Rp22 ribu perkilogram.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018