Jember (ANTARA News) - Perum Bulog Subdivre XI bersama Disperindag Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar operasi pasar kepada distributor hingga pedagang untuk menjamin pasokan beras medium di pasaran dan menekan harga beras medium yang masih melambung tinggi di wilayah setempat.

"Hari ini kami luncurkan operasi pasar beras medium dengan menggunakan cadangan beras pemerintah sesuai dengan surat keputusan Kementerian Perdagangan melalui distributor, mitra dan pedagang," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre XI Dwiana Puspita Sari di Kabupaten Jember, Selasa.

Menurutnya operasi pasar kali ini tidak dilakukan dengan menjual beras langsung kepada konsumen seperti yang dilakukan pada operasi pasar Natal dan tahun baru beberapa waktu lalu, namun sasarannya kepada distributor, mitra Bulog, dan pedagang di pasar tradisional.

"Bulog menjamin ketersediaan beras medium yang kini sulit ditemukan di sejumlah pasar tradisional dan operasi pasar tersebut dilakukan dalam rangka stabilisasi harga beras medium di pasaran, sehingga hari ini kami sediakan sekitar 20 ton untuk operasi pasar di tingkat distributor," tuturnya.

Ia mengatakan operasi pasar beras itu dilakukan melalui sejumlah distributor yang berada di pasar yang menjadi lokasi pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menghitung laju inflasi yakni Pasar Tanjung, Pasar Mangli, Pasar Kreongan, dan Pasar Wirolegi.

"Lokasi operasi pasar itu sesuai dengan permintaan pusat, sehingga kami yang didaerah hanya melaksanakan saja, sehingga diharapkan dengan operasi pasar kepada distributor dan pedagang, maka harga beras medium bisa turun," katanya.

Operasi pasar yang dilakukan kepada distributor, mitra Bulog, dan pedagang tersebut akan dilaksanakan sejak Januari hingga 31 Maret 2017 karena biasanya panen raya di Kabupaten Jember berlangsung sekitar Maret.

Sementara Kepala Disperindag Jember Anas Ma`ruf mengatakan harga beras medium di pasaran diatas harga eceran tertinggi (HET) yakni mencapai Rp10.500 hingga Rp11.000 per kilogram, padahal HET beras sebesar Rp9.450 per kilogram.

"Kenaikan harga beras itu sudah terjadi di tingkat distributor, sehingga pemerintah mengubah strategi operasi pasar langsung ke distributor dan pedagang, sehingga tidak lagi kepada konsumen," tuturnya.

Menurutnya harga jual beras operasi pasar tersebut dibawah HET yakni Rp9.350 per kilogram kepada konsumen, sehingga diharapkan dapat menekan tingginya harga beras medium di pasaran karena pasokan beras sudah disuplai oleh Bulog dengan harga yang rendah.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018