Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan proyek drainase di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, segera selesai sehingga dapat segera digunakan untuk acara kenegaraan.

"Saya kira sudah bisa dimanfaatkan karena mungkin tanggal 11 Januari besok ada tamu negara yang akan datang," kata Basuki saat meninjau dan mengecek proyek drainase Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Saat pengerjaan proyek drainase tersebut, jalan-jalan di kompleks istana digali cukup panjang dan dalam sehingga aktivitas terganggu bahkan Presiden Jokowi sempat berkantor di Istana Bogor pada Desember 2017.

Basuki mengaku pengerjaan proyek itu hingga Rabu, masih dalam tahap penyelesaian.

"Ini sudah 95 persen lebih. Ini yang seperti ini belum selesai, ini belum sama sekali," kata Basuki sambil menunjuk pekerjaan yang belum selesai.

Ia berharap dengan selesainya proyek drainase itu, komplek istana dan sekitarnya tidak kebanjiran lagi.

Basuki juga menekankan dalam pekerjaan tahap penyelesaian, yang terpenting adalah kerapihannya.

Kementerian PUPR menyelesaikan rehabilitasi drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminimalkan risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.

Dengan adanya drainase baru, air hujan yang jatuh di komplek Istana tidak akan langsung dibuang ke Sungai Ciliwung Lama yang berada di sampingnya tetapi ditampung di dua penampungan (modular tank) dengan kapasitas 57 meter kubik dan 292 meter kubik.

Pada saat debit sungai kembali normal, air akan dibuang ke sungai atau dimanfaatkan lagi untuk keperluan lain misalnya menyiram kebun Istana Kepresidenan.

Rehabilitasi drainase dilakukan dengan perbaikan saluran utama menggunakan box culvert sepanjang 1.535 meter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan (rain harvesting) dan pengadaan pompa dengan kemampuan total 750 liter per detik. Pekerjaan rehabilitasi dibagi dua yakni wilayah barat dan wilayah timur.

Rehabilitasi ditargetkan selesai pada 31 Desember 2017 dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan. Pada 11 Januari 2018, Presiden Joko Widodo akan menerima tamu negara sehingga perapihan dan pembersihan pekerjaan perlu segera diselesaikan.

"Harus tuntas sebelum tanggal tersebut karena akan ada banyak tamu negara yang datang. Kami akan pastikan jalan di sekitar Istana Merdeka juga akan mulus kembali," ujarnya.

Kontraktor proyek itu adalah PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp39 miliar dan PT Balqis Mandiri Konsultan sebagai konsultan pengawas pekerjaan dengan nilai kontrak Rp 855 juta.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018