Medan (ANTARA News) - Mantan gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat disambut tarian tradisional etnis Karo ketika akan mendaftar sebagai bakal calon gubernur di Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara di Medan, Rabu.

Tarian tradisional tersebut ditampilkan persis di depan gerbang masuk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.

Meski Djarot Saiful Hidayat belum tiba hingga pukul 14.00 WIB, namun pendukung calon dari PDI Perjuangan tersebut terus menari.

Setidaknya ada tiga jenis tarian tradisional etnis Karo yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut yakni Tari Gundala, Tari Page, dan Tari Mejuah-juah.

Salah satu tokoh masyarakat Karo yang membawa kelompok tari itu, Liyasto Karokaro mengatakan, tarian tradisional tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Djarot Saiful Hidayat yang akan mendaftarkan diri sebagai bakal cagub Sumut.

Melalui tarian tradisional etnis Karo tersebut, ia berharap etnis lain di Sumut juga ikut memberikan dukungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kami mendukung Pak Djarot karena beliau dinilai memiliki skill dan kemampuan dalam pemerintahan," katanya.

Ia menjelaskan, Tari Gundala yang dibawakan tersebut sebagai ungkapan dan penilaian terhadap tokoh yang dinilai mampu menyelamatkan dan memakmurkan suatu daerah.

Tarian Mejuah-juah merupakan tarian selamat datang bagi seseorang yang dianggap terhormat. Sedangkan Tari Page berisi harapan agar kehadiran pemimpin yang disambut mampu membuat tanaman makin subur untuk menambah kemakmuran masyarakat.

"Jadi, ini semua dimaksudkan untuk menyambut pemimpin yang baru," ujar Lisyasta.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018