Tripoli (ANTARA News) – Seorang pengungsi Suriah di Lebanon membakar dirinya pada Rabu (10/01) di luar sebuah kantor PBB, putus asa karena bantuan untuk keluarganya diputus, dan mengalami luka bakar serius.

Badan pengungsi UNHCR dan Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan kepada AP bahwa pria tersebut  - disebutkan oleh keluarganya sebagai seorang ayah bernama Ryad Khalaf Zibou (43) – “membakar diri” di sebuah kompleks PBB di kota Tripoli.

“Insiden tragis ini menggarisbawahi tekanan dan kesulitan yang dihadapi banyak pengungsi, yang semakin rentan dan – dalam beberapa kasus  – beralih ke tindakan putus asa semacam itu,” kata kedua badan dalam pernyataan bersama.

“Staf PBB menangani insiden tersebut, memberikan bantuan pertolongan pertama dan melarikannya ke rumah sakit tempat dia berada dalam kondisi serius, namun stabil.”

Dokter Gabriel al-Saba mengatakan kepada AFP bahwa Zibou menderita luka bakar tingkat tiga pada sepertiga tubuhnya dan akan membutuhkan perawatan setidaknya selama dua bulan.

Istri Zibou, Nadia, mengatakan kepada AFP bahwa keluarganya, berasal dari kota Aleppo, tidak bisa menghidupi diri sendiri sejak bantuan PBB yang biasa mereka terima diputus empat bulan lalu.

“Kami tidak punya uang untuk makan, utang kami menumpuk. Suami saya tidak bekerja, dia menghabiskan sebagian besar waktunya mencari pekerjaan,” ungkapnya, demikian dikutip dari AFP.
(mu)

Pewarta: Antara
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018