Riyadh (ANTARA News) - Koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman, Rabu, mengatakan telah berhasil menggagalkan serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak Saudi oleh pejuang Houthi pada akhir pekan di dekat pelabuhan Laut Merah Hodeidah.

Koalisi tersebut menghancurkan sebuah kapal yang membawa bahan peledak saat menuju ke kapal tanker tersebut pada Sabtu, kata juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Maliki.

Yaman terletak di bibir selatan Laut Merah, salah satu rute perdagangan terpenting di dunia untuk kapal tanker minyak, yang melewati tepiannya saat mereka bergerak dari Timur Tengah melalui Terusan Suez ke Eropa.

"Tidak ada keraguan bahwa Pelabuhan Hodeidah sekarang telah menjadi titik awal operasi teroris untuk mengancam navigasi maritim di Laut Merah dan selat Bab al-Mandab," kata Maliki.

Gerakan bersenjata Houthi di Yaman mengancam untuk memblokir jalur pengiriman melalui Laut Merah pada Selasa jika koalisi terus mendorong kelompok mereka menuju pelabuhan Hodeidah yang dikuasainya, kantor berita SABA melaporkan.

Maliki mengatakan bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa harus mengambil inisiatif dan mengendalikan pelabuhan dari kelompok bersenjata tersebut.

Pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa telah berusaha mengembalikan kedua belah pihak ke meja perundingan setelah perundingan terhenti pada 2016.

Yaman, salah satu negara termiskin di dunia Arab, terlibat dalam perang saudara dengan Houthi, yang bersekutu dengan Iran, dan sebuah koalisi militer yang didukung Amerika Serikat yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah mencoba sejak dimulainya perang pada Maret 2015 untuk menguasai Hodeidah, yang menerima 80 persen impor Yaman, dan dalam beberapa pekan terakhir ini meluncurkan kampanye darat dan mengintensifkan serangan udara.

Gerakan Houthi, yang menyerbu Yaman sejak 2014, menggulingkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional pada 2015, serta menguasai kendali atas ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah Yaman utara, tempat 25 juta penduduk negara itu tinggal.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memiliki perkiraan jumlah kematian yang terkini di Yaman. Pernyataan pada Agustus 2016 mengatakan bahwa menurut sumber pusat kesehatan setidak-tidaknya 10.000 orang tewas.

PBB mengatakan bahwa bencana kemanusiaan di Yaman adalah yang terburuk di dunia, dengan sekitar 8 juta orang berada di ambang batas kelaparan, dengan penyebaran wabah kolera, yang telah menjangkiti 1 juta orang, dan keruntuhan ekonomi, yang menjadikan negara itu sebagai salah satu dari negara Arab termiskin di dunia, demikian Reuters.

(Uu.G003/M016)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018