Washington (ANTARA News) - Dalam batu pasir dekat tanda pasang tinggi di tepi Selat Bass di bagian tenggara Australia, para peneliti menggali fosil dinosaurus berkaki dua pemakan tumbuhan yang kelihatannya hanyut di sungai purba besar yang berarus kuat.

Nama genus dinosaurus itu Diluvicursor, yang artinya "pelari banjir", dan nama spesiesnya pickeringi, diambil dari nama David Pickering untuk menghormati nama mendiang ahli paleontologi itu menurut hasil riset yang disiarkan dalam jurnal ilmiah PeerJ.

Ahli paleontologi pada Kamis mengatakan kerangka parsial dari binatang dari masa 113 juta tahun lalu yang sebelumnya tidak diketahui dan kemudian dinamai Diluvicursor pickeringi itu memberikan wawasan baru mengenai jajaran dinosaurus yang mendiami Australia selama Periode Cretaceous, ketika benua itu masih terhubung dengan Antartika.

"Kerangka-kerangka dinosaurus dari Australia sangat langka," kata ahli paleontologi dari University of Queensland, Matthew Herne, menambahkan bahwa Diluvicursor menambah jumlah anggota dinosaurus Australia yang sampai sekarang sudah dinamai menjadi 19.

Sisa-sisa Diluvicursor ditemukan di antara campuran kumpulan tiga batang pohon yang mengalami fosilisasi yang tampaknya juga hanyut di sungai selama banjir.

Situs penemuan fosil itu ada di pesisir selatan negara bagian Victoria, sekitar 170 kilometer dari Melbourne.

Diluvicursor panjangnya sekitar 2,3 meter. Herne mengatakan binatang itu seukuran dengan kalkun ternak besar beratnya, namun tentu saja jauh lebih panjang ketimbang kalkun karena ekornya. Fosil itu mencakup ekor yang hampir utuh, bagian bawah kaki kanan dan sebagian besar telapan kaki kanan.

Binatang itu hidup bersama dinosaurus-dinosaurur pemakan daging yang panjangnya sekitar enam meter, juga mamalia seukuran tikus dan reptil terbang yang disebut pterosaurus.

Herne mengatakan Diluvicursor, anggota kelompok dinosaurus yang disebut ornithopoda, serupa dengan dinosaurus herbivora kecil berkaki dua lain yang disebut Leaellynasaura yang hidup di kisaran waktu yang sama dan sisa-sisanya digali sekitar 15 kilometer dari tempat penggalian. Keduanya mungkin menghuni ceruk ekologis yang berbeda dan makan tumbuhan yang berbeda.

Leaellynasaura badannya lebih ringan, punya ekor lebih panjang, dan mungkin pelari yang lebih tangkas.

"Analogi bisa dilihat dalam jenis keragaman yang ada dalam kanguru dan wallaby Australia saat ini yang mendiami ceruk-ceruk yang berbeda, dari habitat daratan terbuka sampai hutan lebat," kata Herne sebagaimana dikutip Reuters.

Diluvicursor menjelajahi dataran lembah luas yang berada di dekat sungai antara Australia dan Antartika, yang masih terhubung sampai sekitar 45 juta tahun lalu.



Penerjemah: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018