Jakarta (ANTARA News) - Airnav Indonesia memanfaatkan teknologi navigasi hasil inovasi Sistem Pemantau Penerbangan Nir Radar Berbasis ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan diterapkan di Sentani, Papua.

Perangkat navigasi ini mampu menggantikan fungsi radar dalam memantau penerbangan pesawat, kata Direktur Pusat Teknologi Elektronika (PTE-BPPT) Yudi Purwantoro melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pemasangan ADS-B, kata Yudi Purwantoro, dilakukan di sepanjang jalur penerbangan dan di bandara.

ADS-B ini merupakan teknologi baru untuk dimanfaatkan guna peningkatan layanan dunia penerbangan nasional. Sistem navigasi penerbangan, yakni setiap pesawat terbang memancarkan data penerbangannya berupa identitas, koordinat lokasi, ketinggian, kecepatan, dan indikator lainnya ke segala arah secara terus-menerus melalui media gelombang radio.

Yudi mengatakan bahwa kebutuhan perangkat navigasi berbasis ADS-B di Indonesia secara keseluruhan berjumlah lebih dari 1.000, sementara baru terpasang 31. Sebagian lagi adalah perangkat navigasi berbasis radar yang biaya investasi maupun operasionalnya berlipat dari biaya Sistem ADS-B.

"Penggunaan ADS-B akan mengatasi kendala penerbangan di wilayah yang kosong ataupun sulit dijangkau oleh radar, seperti wilayah Papua," katanya.

BPPT pun, menurut dia, akan terus berinovasi dalam kaji terap teknologi elektronika navigasi untuk mendukung peningkatan keselamatan transportasi nasional.

Inovasi BPPT selanjutnya, kata Yudi, adalah sistem pemantau dan pemandu pesawat dan kendaraan di bandara yang disebut Advanced Surface Movement Guidance Control Surveilance (A-SMGCS).

"Inovasi ini dapat menghindarkan tabrakan pesawat di bandara, serta Mini Air Traffic Controller (ATC) untuk mengatur ruang udara," katanya.

Sebagai informasi, ADSB Ground Station BPPT-INTI diberi kode produk AGS-216. ADSB Ground Station AGS 216 merupakan ground station buatan dalam negeri pertama yang telah dirancang oleh BPPT dan diproduksi oleh PT INTI.?

ADS-B AGS-216 telah disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang mengacu pada standar internasional (Amerika dan Eropa) untuk ADS-B di awal tahun 2017, dan layak digunakan secara operasional. Dengan demikian, AGS-216 setara dengan perangkat yang dihasilkan oleh industri negara maju seperti Thales.

Keberhasilan ini mendukung efisiensi nasional dan peningkatan kemandirian serta daya saing bangsa melalui inovasi teknologi dan penggunaan produk dalam negeri meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018