Jakarta (ANTARA News) - Pagelaran musik Andien Aisyah yang berjudul “Metamorfosa”, judul dari album terbaru yang menandai 17 tahun karirnya di dunia musik, dibuat dalam skala kecil di sebuah restoran di Jakarta Selatan. 





“Saya bermimpi untuk menyelenggarakan sesuatu yang intimate dari beberapa tahun lalu,” ungkap Andien dalam konferensi pers showcase Metamorfosa di Jakarta, Jumat. 




Pertunjukan berskala kecil yang membuat penonton tak berjarak dengan musisi, menurut Andien, lebih banyak digelar di masa lampau.  




“Saya ingin balik ke zaman dulu di mana banyak acara intimate, sekarang jarang,” kata Andien. 




Andien berkolaborasi dengan komunitas Kelas Pagi, yang diinisiasi Anton Ismael, untuk menampilkan visualisasi seni tentang album terbarunya. 




Bersamaan dengan showcase ini, Andien pun meluncurkan dua single terbaru berjudul “Metamorfosa” dan “Askara”. Sebelumnya dia sudah merilis single “Belahan Jantungku” dan “Indahnya Dunia”. 




“Metamorfosa” adalah album indie kedua dari Andien. Album indie pertamanya “Bisikan Hati” dirilis pada 2000. 




Album terbarunya berisi 11 lagu yang kental dengan nuansa jazz dan lebih soulful. Andien juga berkolaborasi dengan musisi lain seperti Tohpati, Abenk Alter, Lale Ilman Nino dan juga Tulus di album ini. 




Metamorfosa Showcase akan dibuka oleh solois pendatang baru Teddy Adhitya dan lagu-lagu Andien yang dihadirkan ditata oleh produser dan music director “Metamorfosa” Nikita Dompas. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018