Manado (ANTARA News) - Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, dan Basarnas Manado masih mencari korban Sem Tahulending (59), nelayan yang tenggelam di perairan Tongkeina.

"Sampai Sabtu sore, tim gabungan belum menemukan korban yang jatuh ke laut pada Selasa (9/1), tetapi pencarian tetap dilakukan," kata Sekretaris BPBD Manado Astuty Kai di Manado, Sabtu.

Ia mengatakan sampai Sabtu pencarian sudah memasuki hari kelima dan tim sudah meluaskan area pencarian sampai ke perairan Bunaken, namun belum menemukan tanda-tanda adanya korban.

Menurut Astuty, sesuai dengan prosedur yang ada, pencarian akan dihentikan pada hari keenam, jika memang korban belum ditemukan dan akan dinyatakan hilang di laut serta didoakan menurut keyakinan korban nantinya.

"Tetapi kami tetap meminta persetujuan keluarga korban, setelah itu pencarian secara resmi dihentikan, sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku," katanya.

Dia mengatakan, pada hari kelima Sabtu pagi sampai sore, tim gabungan kesulitan melakukan pencarian, karena kondisi cuaca mulai tidak bersahabat, dengan laut kembali bergelombang dan disertai angin dan hujan, sehingga tim terpaksa menghentikan pencarian pada sore hari.

Tetapi, dia mengatakan, Minggu pagi pencarian akan dilanjutkan dengan harapan bisa menemukan korban, dalam keadaan apapun, sesuai harapan keluarga.

Sem Tahulending (59) nelayan asal kelurahan Tongkeina, yang jatuh ke laut dari kapal yang ditumpanginya saat sedang melaut bersama istrinya, dan hilang ditelan ombak pada Selasa (9/1).

Tim gabungan yang terdiri tas BPBD, Tagana dan Basarnas mencari korban sejak Rabu (10/1).

Pewarta: Joyce Hestyawatie B.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018