Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Polres Cianjur, Jawa Barat, menerjunkan Satuan Tugas Pangan untuk menyelidiki penyebab harga daging ayam potong di sana yang terus meroket. Akibatnya lagi, terjadi aksi mogok berjualan.

Kepala Pollres Cianjur, AKBP Soliyah, di Cianjur, Minggu, telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas setiap orang yang terlibat.

"Kalau terbukti ada permainan dan pelanggaran yang menyebabkan harga daging ayam potong di pasaran naik, kami perintahkan ditindak tegas," katanya.

Pada sisi lain, dia juga telah menegaskan hal ini kepada pemerintah Kabupaten Cianjur, apalagi terjadi gelombang ribuan pedagang daging ayam mogok berjualan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur, Himam Haris, mengatakan, tfenomena ini diduga karena ulah broker yang sudah didatangi pihaknya bersama tim.

"Selama enam tahun menjadi kepala dinas di sini, tahun ini perkembangan daging ayam merupakan terparah dari tahun sebelumnya. Kami sudah menyelidiki dan ini permainan ditingkat broker. Kalau tidak ada juga penurunan kami akan serahkan ke pihak berwajib," katanya.

"Cianjur merupakan produsen ayam potong wilayah terbesar kedua setelah Ciamis. Kebutuhan ayam di Cianjur setiap bulan mencapai 500 ton dengan asumsi untuk 400.000 Kepala Keluarga," katanya.

Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Daging Domba Ayam dan Sapi (APDDAS) Cianjur, Yayuk Sri Rahayu, menjelaskan, kondisi mahalnya harga daging ayam potong di pasaran sudah tidak dapat ditolerir.

"Harus ada pemangkasan birokrasi yang berbelit dalam rantai distribusi daging ayam potong. Kenaikan harga daging ayam pernah terjadi 2016 dan saat ini kejadian terulang lagi. Ini dinilai yang terparah karena permainan broker," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018