Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan difabel mengaku bangga dengan langkah panitia karena dilibatkan secara langsung pada peresmian renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, bersamaan dengan pertandingan Timnas Indonesia melawan Islandia.

"Kami sangat mengapresiasi langkah dari panitia, tapi kami juga mempunyai catatan demi perbaikan ke depan," kata salah satu difabel yang diundang secara khusus, Cucu Saidah, saat ditemui usai peresmian.

Menurut dia, khusus untuk saat ini memang tidak begitu ada masalah karena sejak keberangkatan telah diatur oleh panitia.

Namun yang menjadi catatan saat dirinya maupun difabel lain terutama yang menggunakan kursi roda datang ke stadion terbesar di Indonesia itu sendirian.

Pengalaman datang pertama kali ke GBK dihadapkan dengan jalur yang dinilai kurang familiar dengan difabel menggunakan kursi roda, karena akses dari parkiran terutama dari JCC belum semuanya landai.

"Ternyata jalan belum landai. Masih ada beda ketinggian antara 10-15 cm. Kondisi itu cukup menyulitkan jika saya jalan sendiri. Seharusnya semua landai biar lebih ramah dengan kaum difabel," kata ibu berusia 43 tahun saat ini tinggal di Bandung itu.

Istri dari Faisal Husni ini berharap ke depan parkir khusus untuk difabel benar-benar diperhatikan dan alangkah baiknya berada di dekat pintu masuk stadion. Saat ini lokasinya dinilai terlalu jauh dan tidak dekat dengan pintu masuk stadion.

Sedangkan untuk di dalam stadion, wanita yang baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya di Australia itu, menilai sudah cukup bagus.

Namun yang menjadi sorotan adalah toilet khusus difabel. Menurut dia, harus ada sedikit perombakan agar difabel bisa leluasa untuk menggunakannya.

"Saya kira tata letaknya yang belum pas antara closed dan wastafel, sehingga membuat terkesan sempit. Saya dan teman-teman tadi sempat kesulitan. Tapi saya tetap mengapresiasi dengan upaya yang telah dilakukan semuanya," kata lulusan S2 Kebijakan Publik itu.

Demi memberikan masukan kepada pengelola GBK, Cucu bersama dengan suaminya yang juga seorang difabel akan melakukan audiensi. Apalagi dirinya sudah mengunjungi beberapa stadion di luar negeri terutama di Australia yang telah ramah difabel.

"Kalau di sana (Australia), pada setiap kelas ada lokasi untuk difabel. Harapan kami bisa juga dilakukan di sini. Jadi kita tidak terpusat di satu titik saja," kata wanita yang tepat berusia 43 tahun saat diundang untuk peresmian GBK itu.

Pada peresmian GBK setelah direnovasi selama kurang lebih dua tahun ini, pihak panitia mengundang sekitar 100 difabel. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Namun, peresmian ditandai dengan kekalahan Indonesia 1-4 dari Islandia.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018