Pontianak (ANTARA News) - DPD Partai Hanura Kalimantan Barat menegaskan tetap mendukung Oesman Sapta Odang sebagai Ketua Umum partai tersebut.

"Kita tidak setuju adanya Musnalub liar di Jakarta, jadi kalau ada yang bilang DPD setuju itu bisa dipertanyakan. Karena kawan-kawan di sejumlah daerah juga bingung, " kata Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar, Harry Adryanto Daya di Pontianak Senin.

Menurut Harry sudah ada gerakan sekelompok orang yang tidak suka OSO menerapkan cara pilkada yang bersih dan menggalakan pengurus dan kader memiliki jiwa dan sikap yang bermoral agar dicintai rakyat.

Ditambahkan Harry, OSO meminta dan menjaga jangan sampai ada lagi kader-kader Hanura yang ditangkap KPK karena kasus korupsi, seperti kader Hanura yang juga anggota DPR RI, Miryan S Aryani.

"Kita dan teman-teman DPD Hanura di Indonesia yang saya hubungi mengaku terkejut dan masih solid. Dan kita tegaskan kita tidak setuju dan tidak mengakui rapat liar tersebut," ujar Harry.

Ia mengaku mendapat informasi kalau Syarifuddin Sudding yang menggelar rapat liar itu sudah mau dicopot.

"Mungkin dia tahu makanya cepat membuat gerakan. Tapi itu tidak semudah itu, kita lihat saja nanti," kata Harry.

Di Jakarta, Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Gede Pasek Suardika mengatakan pergantian ketua umum tidak bisa dilakukan melalui rapat yang hanya dihadiri oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah tetapi berdasarkan AD/ART dilakukan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Sebelumnya di tempat lain juga ada pertemuan dipimpin Sekretaris Jenderal Hanura Syarifudin Sudding dan menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan menunjuk Plt Ketum Daryatmo dan disebutkan akan mempersiapan munaslub.

Rapat yang diklaim dihadiri sejumlah senior partai antara lain; Dewan Pembina Partai Wiranto, Ketua Dewan Penasihat Subagyo HS, Waketum Nurdin Tampubolon, Wisnu Dewanto, Dariyatmo dan Sekretaris Jenderal Syarifuddin Sudding.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018