Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro minta masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam menangani perubahan iklim, melalui aksi nyata.

"Kami mengimbau masyarakat mendukung upaya penanganan perubahan iklim dengan melakukan aksi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan listrik dengan mematikan barang elektronik yang tidak diperlukan, beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, ataupun menggunakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan," ujar Bambang dalam acara Festival Iklim 2018 di Jakarta, Selasa.

Aksi nyata lainnya yang bisa dilakukan masyarakat, lanjut Bambang, yaitu dengan menekan pola konsumsi yang berlebihan dan mengurangi produksi sampah dengan menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)?serta tindakan-tindakan lain yang sekiranya dapat memberikan dampak langsung terhadap perbaikan kualitas lingkungan dan penurunan emisi gas rumah kaca.

Bambang menuturkan, upaya penanganan perubahan iklim bukanlah tanggung jawab dari pemerintah semata.

"Peran aktif dari pihak dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar upaya penanganan perubahan iklim dapat tercapai secara efektif," kata Bambang.

Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengurangan dampak negatif perubahan iklim di berbagai sektor. Pada sektor kehutanan dan lahan gambut, pemerintah antara lain melakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan, penghijauan lahan kritis, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan gambut, dan pembangunan hutan kota.

Untuk bidang energi dan transportasi, pemerintah antara lain melakukan upaya pengembangan energi baru terbarukan, pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan lampu penerangan jalanan yang ramah lingkungan, pengembangan dan pengelolaan transportasi masal berkelanjutan.

Selanjutnya, di bidang pertanian, beberapa contoh upaya pemerintah yaitu meningkat budidaya pertanian yang ramah lingkungan, pembukaan lahan tanpa bakar, pemanfaatan pupuk organik dan bio-pestisida, serta pengembangan biogas/biofuel dari limbah peternakan dan kotoran ternak.

Sementara itu, terkait dengan bidang industri dan pengelolaan limbah, pemerintah antara lain berupaya untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi hijau, penghapusan bahan perusak ozon, penerapan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengembangan bank sampah, dan pengolahan IPAL terpadu.

Disamping upaya penurunan emisi, pemerintah juga concern dengan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap dampak dari perubahan iklim.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018