Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Lawn Tenis Seluruh Indonesia (Pelti) mencoba realistis soal target di Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pelti Rildo Ananda Anwar, tidak menargetkan para petenisnya untuk mendulang medali emas, namun menekankan harus memecahkan kebuntuan prestasi di pesta olahraga negara-negara Asia tersebut sejak 10 tahun terakhir.

"Untuk Asian Games, kami tidak menargetkan emas, tapi harus memutus rekor buruk 10 tahun terakhir dengan meraih medali, apapun itu," kata Rildo di lapangan tenis indoor Senayan, Jakarta, Selasa.

Hal tersebut, kata Rildo, karena federasi menilai dalam ajang empat tahunan tersebut, negara-negara pesaing Indonesia, walau berstatus tuan rumah, memiliki kekuatan yang sudah diakui dunia.

"Kita tahu diri juga karena yang bakal dihadapi adalah lawan-lawan dari China, Jepang, Korea, Taipei, Uzbekistan dan Kazakhstan yang tidak hanya kuat di kawasan Asia namun juga sudah berbicara di tingkat dunia," ujar Rildo.

Kendati di Asian Games 2018 ini diperkirakan Indonesia tidak mampu menyumbangkan emas dari cabang tenis, Rildo yakin tenis Indonesia bisa menembus peringkat delapan besar Asia dalam dua tahun mendatang atau tahun 2020.

Dalam rangka mencapai target tersebut, Pelti kini bertekad lebih mengandalkan petenis-petenis muda untuk mewakili Indonesia dalam berbagai kejuaraan internasional dan mempersiapkan skuat pelapisnya yang terbilang pemain muda juga.

Seperti tim Piala Davis yang diisi M. Althaf Dhaifullah (17), M. Rifqi Fitriadi (18), Anthony Susanto (20), Justin Barki (17) dan David Agung Susanto (26). Dengan pemain pelapis Arief Rahman (22), Yoga Argi Syahputra (18), Iqbal Bilal Saputra (20) dan Panji Untung Setiawan (20).

Sementara untuk tim Piala Fed, diisi oleh Aldila Sutjiadi (22), Jessy Rompies (27), Beatrice Gumulya (27) dan Deria Nur Haliza (20) dengan pelapis petenis kembar berusia di bawah 16 tahun Fitriana Sabrina dan Fitriani Sabatini.

Selain itu, federasi juga akan membuka seleksi nasional U-16 yang mulai pada 16 Januari di Yogyakarta (putri) dan 24 Januari di Magelang (putra) demi memilih 10 pemain dari masing-masing kategori.

"Selayaknya kita semua tunggu dan lihat dengan berbagai pekerjaan yang dilakukan seperti pembinaan dan penambahan jam terbang dengan pengiriman petenis untuk mengikuti turnamen, dalam dua tahun saya rasa kita bisa berada di posisi delapan besar Asia," kata Rildo menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018