Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia Riyono mengatakan penggunaan cantrang sebagai alat tangkap ikan di laut  terbukti ramah lingkungan, bukan merusak sebagaimana dituduhkan selama ini.

"Kami sudah melakukan kajian, uji petik dan praktik lapangan langsung bersama kepala daerah, DPR, akademisi dan media. Terbukti cantrang ramah lingkungan," kata Riyono ditemui saat aksi Apel Nelayan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Riyono mengatakan cantrang selama ini dianggap paling efektif untuk dipakai nelayan saat melaut. Hasil tangkapan menggunakan cantrang lebih banyak daripada alat tangkap lainnya.

Selain itu, nelayan selama ini sudah terbiasa menggunakan cantrang sehingga bila harus beralih menggunakan alat tangkap lain, maka perlu penyesuaian lagi.

"Penyesuaian menggunakan alat tangkap lain jelas memerlukan waktu, biaya, modal dan sumber daya manusia yang tidak sedikit," tuturnya.

Karena itu, Aliansi Nelayan Indonesia mengadakan Apel Nelayan di depan Istana Merdeka untuk menuntut Presiden Joko Widodo melegalkan penggunaan cantrang secara nasional.

Apel tersebut merupakan rangkaian dari aksi-aksi nelayan yang sudah dilakukan sebelumnya. Sebelumnya, nelayan juga melakukan aksi di sembilan kabupaten/kota basis nelayan pada 8 Desember 2017.

Apel Nelayan di depan Istana Merdeka disebutkan diikuti oleh 15 ribu orang yang terdiri dari berbagai pekerja perikanan.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018