Jakarta (ANTARA News) - Katanya masa SMA adalah masa yang paling indah, apalagi jika bertemu dengan sosok seperti Dilan. Remaja yang dicap anak badung gara-gara jadi anggota geng motor di Bandung, tapi punya sisi romantis yang diekspresikan dengan cara nyentrik, seringkali dibalut humor. Rayu dan gombal Dilan ditujukan untuk Milea, anak Jakarta yang baru pindah ke Kota Kembang.

Dilan (Iqbaal Ramadhan) memberikan kejutan-kejutan yang membuat Milea (Vanesha Prescilla) diam-diam penasaran.
Pertama kali bertemu saat berangkat ke sekolah, Dilan langsung membuat ramalan bahwa mereka akan bertemu di kantin. Milea memilih diam di kelas saat istirahat, dia ogah membuat “ramalan” itu jadi nyata.

Tak berapa lama datang secarik surat dari Dilan, isinya ralat bahwa ramalannya salah, tapi dia punya ramalan baru, keduanya pasti akan bertemu lagi. Ramalan keduanya terwujud.

Banyak pria yang naksir pada Milea, termasuk teman sekelas dan guru privatnya yang masih berstatus mahasiswa. Tapi Dilan menggelitik hatinya dengan cara yang tak pernah ia rasakan. Hanya Dilan yang memberinya surat undangan untuk hadir ke sekolah tiap hari sampai menghadiahkan buku teka-teki silang yang sudah diisi dengan alasan yang membuat Milea tersenyum-senyum sendiri.

Awalnya Milea mencoba abai, apalagi dia juga punya pacar di Jakarta. Tapi Dilan muncul di mana-mana. Di kelas, kantin, rumah, angkot, sampai akhirnya muncul juga di hati Milea.

“Dilan” memunculkan nostalgia cinta monyet masa SMA, terutama buat mereka yang mengalaminya pada 1990-an. Ketika itu pesan mesra disampaikan lewat tulisan tangan yang dititipkan pada teman, bukan lewat emoticon lucu yang ada di WhatsApp atau Line, harap-harap cemas kala menantikan telepon berdering, sampai pulang sekolah naik angkot bareng.

Penonton diajak masuk ke mesin waktu lewat detil-detil khas 1990-an seperti sepeda motor klasik Honda CB100 milik Dilan sampai novel Olga karya Hilman Hariwijaya yang dibaca oleh Milea saat berada di angkot.

Film “Dilan” diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq yang sudah lebih dulu menyihir para pembaca yang takjub dengan kesablengan Dilan, juga strategi PDKT yang melelehkan hati kaum hawa.

Sutradara Fajar Bustomi mengatakan butuh waktu sekitar satu tahun untuk bisa menemukan aktor yang memerankan Dilan hingga akhirnya terpilih Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan yang dulu dikenal sebagai penyanyi cilik dalam grup CJR.

Agar bisa menyelami peran, Iqbaal dipertemukan dengan tokoh Dilan asli sampai berdiskusi dengan anggota geng motor. Iqbaal juga menyisihkan waktu khusus untuk berlatih menulis sambung seperti gaya tulisan Dilan untuk adegan menulis “proklamasi” ikrar cinta.

Sang aktor sendiri mengaku puas atas film “Dilan”. Menurut dia, visualisasi Dilan dalam layar lebar adalah versi terbaik dari hasil gabungan interpretasinya, Pidi Baiq dan juga sutradara.

Sepanjang film, terdengar pekik histeris di sana-sini tiap kali gombalan Dilan yang tidak picisan terlontar. Memang ada sebagian rayuan maut Dilan yang terdengar sedikit kaku, tapi secara keseluruhan penampilan aktor 18 tahun ini memuaskan dan menghibur.

Vanesha Prescilla juga bisa berakting baik sebagai Milea dalam film perdananya. Kakak Vanesha yang sudah malang melintang di dunia akting, Sissy Priscillia, ikut berpartisipasi dalam film ini sebagai Milea versi dewasa.

Selain Iqbaal dan Vanesha, film Dilan juga diperankan oleh Debo, Yuriko Anggeline, Gusti Rayhan, Giulio Parengkuan, Zulfa Maharani, Brandon Salim serta penampilan khusus dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

“Dilan” akan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada 25 Januari 2018.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018