Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mendorong PT Industri Kereta Api (INKA) agar terus melakukan kegiatan pembinaan terhadap industri komponen berskala kecil dan menengah sehingga mampu menghasilkan produk yang mutunya sesuai standar dan bisa digunakan dalam industri perkeretaapian.�

�Upaya ini diperlukan mengingat pembinaan industri kecil menengah pada dasarnya merupakan tanggung jawab kita bersama dan seyogyanya juga menjadi komitmen kita untuk maju secara bersama,� kata Airlangga melalui keterangannya, di Jakarta, Kamis.

Airlangga yang juga ketua umum DPP Partai Golkar menyampaikan hal itu usai�melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, di�PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun,�Jawa Timur.

Saat ini, PT INKA memiliki fasilitas produksi dan perakitan yang lengkap, di mana khusus untuk kebutuhan produksi Light Rail Transit Jabodebek akan disiapkan dua lini produksi yang diharapkan dapat memenuhi target penyelesaian pengiriman pertama empat rangkaian kereta api pada sekitar Maret 2019 dengan asumsi kontrak dimulai Januari 2018.

Mengenai proyek LRT Jabodebek, menurut Airlangga, menjadi kesempatan bagi industri kereta api nasional untuk menunjukkan daya saingnya dalam penguasaan teknologi termasuk dalam hal riset dan inovasi pengembangan industri berbasis rel.�

�Momentum ini kami harapkan juga menjadi peluang peningkatan kompetensi SDM melalui program pengembangan SMK dan vokasi yang link and match dengan industri. Lngkah ini pun perlu melibatkan lembaga riset dan perguruan tinggi,� ungkapnya.


Pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah dalam rangka untuk memberikan kemudahan dan kecepatan transportasi kepada masyarakat.�

Untuk pengerjaan LRT yang menghubungan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi ini, PT INKA (Persero) sudah mendapat dukungan keuangan sebesar Rp 4,050 Triliun dari 3 sindikasi perbankan yakni dari PT BNI (Persero) Tbk, PT SMI (Persero) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018