Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan bidang makanan olahan hasil laut, PT Kelola Mina Laut (KML), akan terus berupaya untuk memberdayakan ekonomi kalangan nelayan melalui bisnis model kemitraan.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur KML, Mohammad Nadjikh, usai meraih penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Tokoh lnspirator Inklusi Keuangan melalui Pengembangan Klaster Perikanan, di Jakarta, Kamis malam.

"Bisnis model kemitraan melibatkan tiga pihak, yaitu perusahaan, nelayan dan pemasok (suplier). Bisnis model ini dipilih untuk menjamin kelangsungan hidup tiga pihak, diharapkan juga memutus rantai kemiskinan di kalangan nelayan," ujar Nadjikh.

Menirit Nadjikh diperlukan visi yang sama antara perusahaan, nelayan dan pemasok. Ketiga pihak harus melakukan pembagian tugas, saling mengerti keinginan pihak lain dan menjalankan tugas masing-masing secara bersama.

Untuk mencapai tujuan itu, ia mengemukakan terdapat beberapa strategi, yaitu transparan dalam menetapkan harga beli ikan hasil panen nelayan.

"Transparansi sangat penting untuk keadilan nelayan yang pada akhirnya menjamin pasokan secara berkelanjutan," katanya.


Pembiayaan nelayan

Kemudian, lanjut dia, pihaknya juga harus membantu dalam hal pembiayaan nelayan, yakni mempercepat pembayaran dengan tingkat harga yang stabil sesuai dengan harga pasar lokal dan global.

Lalu, ia menambahkan membeli dalam kuantitas yang sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan. Dengan begitu, pasokan bahan baku di perusahan tercukupi secara berkelanjutan.

Selain itu, ia mengatakan, juga melakukan pembinaan kualitas untuk meminimalisasi risiko. Jika terjadi penurunan kualitas maka harga beli ikan turun.

"Maka itu perusahaan harus membina kualitas agar meminimalisasi risiko itu," ujarnya.

Terkait rencana KML melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Mohammad Nadjikh mengatakan, pihaknya sedanng menyiapkan persyaratannya, diantaranya laporan keuangan tahun buku Desember 2017.

"Itu sedang proses, diharapkan IPO pada semester pertama tahun ini," katanya. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018