Mexico City (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Meksiko pada Kamis mengulangi pernyataannya bahwa negara tersebut tidak akan turut membiayai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan selatan Amerika Serikat dalam keadaan apapun, menyusul serangkaian kicauan Presiden Donald Trump.

Kementerian tersebut juga mengkritik pernyataan Trump pada Kamis pagi bahwa Meksiko adalah "negara nomor satu paling berbahaya di dunia".

"Meskipun Meksiko memiliki masalah pelik dengan kekerasan, jelas tidak benar bahwa Meksiko adalah negara paling berbahaya di dunia," kata kementerian tersebut dalam pernyataan.

Dengan melihat ke depan untuk pembicaraan terakhir guna mengolah kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) pada akhir bulan ini, kementerian itu mengatakan bahwa negara tersebut akan meletakkan kepentingan nasionalnya lebih dahulu sambil mencari hasil, yang menguntungkan semua negara dalam perjanjian tersebut.

Sebelumnya, tanggapan kasar, yang dilaporkan dikeluarkan Presiden AS Donald Trump, juga menyulut kemarahan di seluruh Afrika.

Trump dilaporkan menggunakan kata kasar untuk menggambarkan Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika saat membahas masalah imigran dengan anggota parlemen AS pekan lalu.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018