Jakarta (ANTARA News) - Polisi Hungaria ternyata sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Sebastian Gorka yang merupakan analis Fox News dan mantan penasihat Presiden Donald Trump, pada September 2016, dan perintah penangkapan itu masih berlaku sampai sekarang, lapor Associated Press dan beberapa media internasional lainnya.

Itu berarti Gorka masih menjadi buronan Hungaria atas tudingan penyalahgunaan senjata atau amunisi yang tidak disebutkan dengan jelas selama dia bekerja di Gedung Putih sampai dia mundur pada Agustus 2017.

Surat perintah penangkapan yang masih diposting pada laman kepolisian nasional Hungaria itu pertama kali diberitakan oleh laman berita Hungaria, 444.

Gorka pernah menjadi anggota penasihat keamanan Trump, tetapi tugasnya tak pernah dijabarkan. Dia tak lolos skrining bekerja untuk Dewan Keamanan Nasional NSC sebagian karena keterlibatannya dalam tuduhan kepemilkan senjata di Bandara Nasional Reagan, Washington DC, pada Januari 2016.

Menurut laman 444, tuduhan berkaitan senjata yang tak disebutkan di Budapest itu bisa saja berkaitan dengan kejadian yang terjadi mulai 2009. Gorka pindah ke AS dari Hungaria pada 2008 tanpa membantah adanya surat penangkapan kepadanya.

"Jangan buang-buang waktu. Saya tak berbicara kepada BuzzFeed, terima kasih," kata dia kepada BuzzFeed News.

Gorka juga berkata kepada Washington Examiner bahwa dia tak bisa berkomentar apa-apa karena dia sudah pindah ke Amerika pada 2008, seraya menyebut laporan itu "berita bohong" tapi menolak mengatakan apakah dia pernah ada di Hungaria setelah pindah ke AS.

Gorka lahir di London dari orang tua keturunan Hungaria dan tinggal di Hungaria dari 1992 sampai 2008.


Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018