Bogor (ANTARA News) - Pilihan teknologi kereta (semi) cepat Jakarta-Surabaya sudah mengerucut untuk kemudian ditentukan namun masih memerlukan studi yang lebih detail, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah mendampingi Presiden Jokowi menerima Delegasi Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Toshihiro Nikai dan rombongan di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, mengatakan kereta cepat Jakarta-Surabaya, sudah ada beberapa alternatif untuk beberapa hal.

"Dari alternatif jurusan, alternatif menggunakan teknologi kita sudah mengerucut pada suatu teknologi tertentu. Dan kita harapkan studi yang lebih baik," katanya.

Kemenhub menginginkan studi yang lebih detail terkait teknologi kereta tersebut.

"Dan kita harapkan tidak mahal ya karena ada kecenderungan kalau kita sudah menunjuk suatu negara tertentu kurang efisien," katanya.

Oleh karena itu, ia masih meminta dilakukan feasibility study sekali lagi.

Studi tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2018.

"Kita memang punya keinginan untuk mulai tahun ini tapi kalau belum selesai kita tidak paksakan, bisa juga menjadi tahun depan," katanya.

Sebelumnya, menurut Budi, dengan desain yang ideal serta didukung dengan teknologi yang cerdas diharapkan mampu mengubah waktu tempuh dari 9 jam menjadi 5,5 jam dengan kecepatan 160 km per jam.


Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018