Jakarta (ANTARA News) - Panen padi di Musi Rawas Sumatera Selatan, sepertinya tidak pernah usai karena panen padi berlangsung setiap hari di sini.

Panen padi pada hari Jumat (19/01)  berlangsung di desa Suro dan Tanah Periuk kecamatan Muara Beliti, serta desa Sidoharjo kecamatan Tugumulyo.
Kondisi ini dimungkinkan karena sebagian besar sawah di Musi Rawas merupakan sawah irigasi.

Hasil ubinan di ketiga lokasi panen tersebut, provitasnya berkisa 8 – 8,56 ton per hektare GKP, sedangkan varietas padi yang ditanam Inpari 30 dan Mikongga, ungkap Setiadi SP, Kasie Produksi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas.

Berlangsungnya panen setiap hari di Musi Rawas, membuat pasokan dan harga beras di wilayah ini relatif stabil.

Di sini umumnya petani tidak menjual gabah seperti di tempat lain, tetapi menjual hasil panennya dalam bentuk beras.

Saat ini harga beras di tingkat petani di Musi Rawas Rp9.500 – Rp10.000 per kg, agak naik dari biasanya Rp8.500 per kg, hal ini dipicu banyaknya pembeli dari luar terutama dari Bengkulu dan Jambi, ujar Setiadi.

Menurut Dr. Priatna Sasmita Kepala BPTP Balitbangtan Sumatra Selatan, provitas padi di Kabupaten  Musi Rawas tergolong tinggi untuk ukuran sawah di luar pulau Jawa.

Petani disini sangat responsif terhadap teknologi. Varietas unggul baru seperti Inpari 30, 33 sangat mudah diperkenalkan dan diadopsi oleh petani di Musi Rawas.

Pendampingan petani di lapangan oleh PPL berjalan sangat intensif dan dibantu Babinsa, sehingga provitas padi disini cukup tinggi dan resiko serangan OPT relatif kecil disini, ungkapnya.

Januari ini, target luas panen untuk Kabupaten Musi Rawas sekitar 8.500 ha. Melihat panen padi yang berlangsung setiap hari di Musi Rawas, dan pada saat yang sama juga berlangsung tanam padi di wilayah tersebut sehinga proses tanam dan panen berlangsung berkesinambungan, kami optimis pasokan beras di Musi Rawas aman, ujar  Prof. Dr. Risfaheri Penjab Upsus Kementan untuk Kab. Musi Rawas.

Program pemerintah dalam upaya mendorong peningkatkan produksi padi seperti perbaikan jaringan irigasi, bantuan benih, pupuk subsidi dan pencetakan sawah baru terlaksana cukup baik disini.

Peran Ketua Gapoktan/Potan, PPL dan Babinsa, dalam mengawal program swasembada pangan di lapangan berjalan dengan baik, dan ini merupakan kunci sukses dalam merealisasikan program-progaram di lapangan, pungkasnya.

Pewarta: Antara
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018