Jakarta (ANTARA News) - Kane Gamble, 18 tahun, saat persidangan di Inggris Raya, diketahui mendapatkan akses ke akun pejabat intelijen Amerika Serikat dari rumahnya.

Kejadian itu berlangsung saat ia baru berusia 15-16 tahunan, antara Juni 2015-Februari 2016, ia mencuri akses, salah satunya menyamar menjadi mantan pimpinan CIA John Brennan, untuk mendapatkan akun pribadi dan rahasia pemerintah.

 "Dia juga mendapatkan akses ke penegak hukum AS dan jaringan intelijen," kata Jaksa Penuntut John Lloyd-Jones, seperti dikutip dari laman Deutsche Welle.

Gamble menggunakan taktik "social engineering" untuk memanipulasi pusat bantuan dan meja resepsionis untuk mendapatkan informasi, yang ia salah gunakan untuk masuk ke berbagai akun.

Gamble berpura-pura menjadi Brennan untuk menelepon perusahaan telekomunikasi dan mengelabui meja resepsionis sehingga ia dikira Mark Guiliano, mantan wakil direktur di badan intelijen tersebut.

Tidak hanya itu, ia bahkan mendapatkan akses ke akun email dan iCloud Brennan, mengambil alih kontrol iPad istri Brennan dan mendapatkan informasi sensitif mengenai operasi militer di Iran dan Afghanistan.

Autisme
Pengadilan juga meminta keterangan dari ahli, yang menyatakan remaja itu tidak memahami konsekuensi perbuatannya karena mengidap autisme.

Psikiater forensik Dr. Steffan Davies menyatakan Gamble mengidap Autistic Spectrum Disorder (ASD) dan banyak menghabiskan waktu di rumah untuk mengakses komputer dan internet.

"Dia punya pemahaman hitam-putih atas apa yang terjadi, seperti bermain video game, ada yang jahat dan baik. Dia berusaha membenarkan apa yang dia lihat merupakan ketidakadilan," kata Davies.

Ahli lainnya, Dr. Phillip Joseph menyatakan Gamble mengidap autisme ringan, tapi tidak menjelaskan apa yang membuatnya bertindak demikian.

"Jika dia mengalami kondisi tersebut, tidak menjelaskan kenapa dia melakukan semua tuduhan," kata dia.

Gamble mengakui 10 tuduhan penyalahgunaan komputer dan menantikan hukumannya dalam beberapa waktu lagi.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018