Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan insiden perkelahian yang menewaskan kader Partai Gerindra, Fernando A. Joshua Wowor, murni karena masalah pribadi, tidak ada kaitannya dengan institusi atau kelompok tertentu.

"Polri mengucapkan belasungkawa, prihatin atas insiden ini. Tapi harus dicatat bahwa insiden ini jangan dikaitkan dengan institusi atau kelompok tertentu," kata Brigjen Iqbal di Jakarta, Selasa.

Polri masih mendalami kasus itu dan akan menjalankan proses hukum kepada pihak yang bersalah sesuai fakta. "Siapa pun yang bersalah dalam insiden ini, akan kami proses hukum," katanya.

Fernando Wowor, yang merupakan ajudan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, terlibat perkelahian dengan anggota Brimob, Briptu Achmad Ridho, di parkiran tempat hiburan malam di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/1) dini hari. Dalam perkelahian itu Fernando tewas akibat tembakan senjata api Fernando.

Mohammad Iqbal mengatakan Achmad Ridho saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit, belum dimintai keterangan karena kondisi kesehatannya yang belum pulih.


Kalau terbukti bersalah dalam kasus ini, ia mengatakan, Achmad Ridho akan dikenai sanksi pidana, sanksi kode etik, dan bahkan mungkin dipecat dari Polri.

Kepolisian Resor Kota Bogor Kota dengan bantuan Polda Jawa Barat sudah membentuk tim khusus untuk menangani perkara itu.



Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018