Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM menjelaskan kronologi penyerangan terhadap petugas oleh napi teroris berinisial ZL di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan, Senin (22/1).

Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Ade Kusmanto kepada Antara, Selasa, mengatakan bahwa insiden itu berawal ketika dr Maskur, perawat Deden F, komandan jaga Aris, dan anggota jaga Bowo memeriksa kesehatan kepada seluruh warga binaan pada Senin (22/1) pukul 09.30 WIB.

"Warga binaan atas nama ZL tiba tiba melakukan penyerangan terhadap petugas Aris dengan cara menyiram kuah sayur sisa makan pagi ke muka dan melakukan pemukulan terhadap dr Maskur dan petugas Deden," katanya.

Setelah serangan tersebut, kata Ade, petugas berhasil menjatuhkan ZL dan petugas langsung keluar serta melakukan penguncian kamar.

Selanjutnya petugas melaporkan kepada kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dan kepala Lapas atas kejadian tersebut.

Atas kejadian ini, Ade mengungungkapkan dr Maskur mengalami luka di bagian gigi dan gusi sedangkan petugas Deden luka pada bagian belakang kepala.

Selanjutnya kepala Kemanan LP dan petugas Lapas Pasir Putih memeriksa kamar dan akan memindahkan ZL dari Blok A ke Blok C dengan melakukan pendekatan dan negosiasi.

"Ketika membuka pintu kamar, ZL menyerang kepala KPLP dengan menggunakan besi yang telah di asah yang di sembunyikan di dalam bajunya dan melakukan perlawanan terhadap petugas," lanjut Ade.

Petugas yang berjaga di depan kamar kemudian masuk dan menindak ZL.

Kepala Keamanan mengalami luka di bagian dada, petugas Alif mengalami luka di bagian tangan dan ZL terluka di bagian kepala, dahi, dan pelipis mata yang semuanya mendapat penanganan medis dari dr. Maskur.

Atas kejadian ini, kata Ade, pihak Lapas melakukan isolasi kepada ZL di Blok C dan berkoordinasi dengan aparat Densus 88 yang ada di Nusakambangan.

"Saat ini Lapas dalam keadaan aman terkendali," tambah Ade Kusmanto.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018