Jayapura (ANTARA News) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua menyalurkan BBM sebanyak 60 kilo liter (KL) ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, sebagai wujud dukungan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk.

"Alhamdulillah kapal pengangkut BBM dari Jobber Timika sudah tiba pada pukul 4 sore tadi di SPBU di Agats (Asmat) dan esok hari pun akan ada kapal yang tiba di Atsi," ujar Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR VIII Eko Kristiawan, di Jayapura, Selasa.

Ia menjelaskan pengiriman BBM tersebut akan membuat stok BBM di Asmat terjaga dalam waktu yang cukup panjang dan akan terus diperkuat secara periodik.

"Pertamina memastikan Stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari kedepan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut," kata dia.

Menurut Eko, BBM merupakan salah satu komoditi terpenting untuk menunjang aktifitas di Asmat, terutama untuk pergerakan perahu kecil yang menjadi moda transportasi utama di wilayah tersebut.

"Konsumsi utama masyarakat di Kabupaten Asmat adalah produk premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil/speed boat. Sehingga relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa," kata dia.

Eko menegaskan Pertamina akan terus berkoodinasi dan bekerja sama dgn Pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM di Asmat dan wilayah lainnya berjalan lancar.

Selain itu, dalam upaya membantu penanggulangan KLB Campak dan gizi buruk di Asmat, Pertamina juga telah berkomitmen menyalurkan bantuan senilai Rp1,8 miliar yang akan disalurkan secara bertahap (setiap bulan) selama 2018.

"Jumlah bantuan yang disalurkan selama setahun kedepan meliputi bantuan kesehatan dan infrastruktur penunjang layanan kesehatan dengan rincian tambahan asupan gizi untuk balita dan ibu hamil di tiga titik lokasi setiap bulan, serta pengadaan `speedboat` untuk ambulans," katanya.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018