Jakarta (ANTARA News) - Proyeksi pertumbuhan ekspor nonmigas 2009 yang diperkirakan sekitar 4,3 persen hingga 8 persen bisa berubah mengikuti kondisi pasar ekspor dan daya saing industri dalam negeri.

"Perubahannya cepat atau lambat tergantung guncangan krisis ini. Apakah bisa cepat diatasi? Kalau belum terkendali di setiap negara kemungkinan bisa berubah,"kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perdagangan Muchtar di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pertumbuhan ekspor ke negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti Amerika Serikat dan Jepang dipastikan menurun tidak sebesar tahun ini yang masing-masing sekitar 11 dan 12 persen.

"Untuk tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Jepang, tumbuhnya tidak jauh dari 6 persen dan 5,75 persen,"ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan mengatakan pertumbuhan ekspor non-migas selama 2009 maksimal sebesar 8 persen mengingat pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah akibat dampak krisis keuangan global.

Menurut Mendag, pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 8 persen itu dapat tercapai jika perdagangan dunia tumbuh sebesar 4,4 persen. Jika pertumbuhan perdagangan dunia hanya 3,6 persen atau 3,4 persen, maka pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia 2009 diperkirakan hanya mencapai 6 persen dan 4,3 persen saja.

"Setiap bulan kita akan review terus-menerus kita harus antisipasi perkembangan internal dan pasar ekspor. Kita harus waspada dan hati-hati,"ujar Mendag.

Mendag menjelaskan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 8 persen itu dihitung berdasarkan proyeksi harga komoditi, pertumbuhan perdagangan dunia dan depresiasi rupiah per Desember 2008.

Pertumbuhan sebesar 8 persen akan tercapai jika kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi krisis keuangan global tercapai sesuai target.

"Yang bisa kita lakukan adalah 8 persen. Sekitar 4-3 persennya itu sumbangan dari kebijakan pemerintah untuk antisipasi krisis. Tanpa itu atau kalau gagal akan lebih rendah lagi (pertumbuhan ekspornya) tapi itu di luar kendali kita," tambahnya.

Mendag menjelaskan tantangan utama kinerja ekspor nonmigas 2009 adalah menurunnya permintaan pasar utama seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa, meningkatnya proteksionisme di pasar tujuan ekspor dan menurunnya harga komoditas.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009