Chicago (ANTARA News) - Akademi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Illinois (IMSA) di daerah pinggiran sebelah barat kota Chicago, Amerika Serikat, diliburkan selama satu pekan karena wabah flu, demikian menurut laporan media massa setempat, Selasa.

Sebanyak 637 dari 106 siswa sekolah tersebut tidak masuk pada Senin.

Kantor kesehatan IMSA membenarkan bahwa sebanyak 88 orang dari para siswa yang tidak masuk sekolah itu sedang mengalami gejala seperti penyakit influenza.

Saat ini, seluruh siswa diminta untuk tinggal di rumah dan kembali masuk sekolah setelah hari Minggu tanggal 28 Januri.

Sebuah buletin yang dipasang di laman sekolah itu berbunyi, "selama penutupan, gedung-gedung (sekolah) akan secara saksama dibersihkan dan kuman-kuman dibasmi. Tujuan penutupan adalah untuk mengurangi kontak di antara para siswa agar mereka tidak terkena risiko dan untuk membatasi penyebaran infeksi."

Selain setidaknya 88 siswa sakit, sebesar 20 persen dari jumlah pejabat dan anggota staf fakultas itu juga sedang sakit karena flu, lapor media massa setempat.

Dalam perkembangan terkait, pihak berwenang bidang kesehatan California mengatakan Jumat lalu bahwa jumlah warga California berusia di bawah 65 tahun yang meninggal karena sakit flu telah mencapai tingkat tertinggi menjadi 74 orang.

Keadaan itu menyoroti wabah serius, yang menurut para ilmuwan AS bisa dengan mudah menyebar hanya dengan bernapas.

Tahun ini, radang flu kuat yang disebut dengan H3N2 sedang mendominasi dan sudah menyebar ke semua negara bagian Amerika Serikat, kecuali Hawaii, kata University of California Berkeley dalam pernyataan pekan lalu.

Para peneliti mengatakan masyarakat kemungkinan tidak cukup hanya mencuci tangan atau menutup mulut saat batuk atau bersin.

Pakar-pakar merekomendasikan agar masyarakat menjaga jarak setidaknya 1,8 meter dari seseorang yang sedang mengalami flu, demikian Xinhua.

(Uu.T008)

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018