Surabaya (ANTARA News) - Persebaya Surabaya menjaga peluang lolos ke babak perempat final Piala Presiden 2018 usai menaklukkan lawannya, Perseru Serui, dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Selasa malam.

"Syukurlah kami menang dan tiga poin sangat berarti bagi tim," ujar pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera, kepada wartawan usai pertandingan.

Pada laga kedua babak penyisihan grup C tersebut, dua gol Bajul Ijo (julukan Persebaya) dicetak oleh striker Rishadi Fauzi menit ke-40 dan digandakan oleh gelandang serang Irfan Jaya menit ke-92.

Dengan kemenangan itu maka Persebaya berada di urutan kedua dengan empat poin hasil satu kali menang dan satu kali seri atau dibawah Madura United yang mengoleksi enam poin hasil dua kemenangan.

Sebelum melawan Perseru, juara Liga 2 tersebut ditahan tamunya, PS TNI dengan skor 1-1 di laga pembuka Grup C pada Jumat (18/1).

Pada babak pertama, Persebaya yang dikomandoi Rendy Irwan tampil menyerang dan berkali-kali mengancam gawang Perseru yang dikawal Annas Fitranto.

10 ribu lebih penonton yang menyaksikan laga tersebut bersorak pada menit ke-40 ketika Rishadi Fauzi sukses menceploskan bola ke gawang lawan melalui sundulan kepalanya usai memanfaatkan umpan silang Ferinando Pahabol.

Pada babak kedua, tuan rumah yang tidak ingin kehilangan tiga poin terus mengambil inisiatif menyerang, bahkan pelatih Persebaya memasukkan dua pemain yang absen pada pertandingan pertama karena dipanggil Timnas, Irfan Jaya dan Osvaldo Haay.

Masuknya dua pemain tersebut membuat serangan kembali hidup, tapi kokoh dan disiplinnya barisan pertahanan Perseru gagal ditembus hingga akhirnya dua menit "injury time" mampu dimanfaatkan oleh Irfan Jaya yang melakukan tendangan keras dari dalam kotak penalti.

Gol tersebut menjadi penutup dan Persebaya akan menghadapi partai hidup mati melawan Madura United pada Minggu, (28/1), karena jika ingin merebut posisi puncak sekaligus lolos ke perempat final maka Persebaya harus menang di laga tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018