Jakarta (Antara News) -- Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA), alternatif pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian PPN/Bappenas pada tahun lalu berhasil meningkatkan laju investasi asing. Per Desember 2017, PINA telah membiayai 34 proyek yang meliputi empat sektor (jalan tol, penerbangan, pembangkit dan transmisi listrik, dan pariwisata) dengan total nilai sebesar Rp. 348,2 triliun.

Melalui keterangan tertulis, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan iklim investasi melalui skema PINA, salah satunya adalah koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan relaksasi dan harmonisasi regulasi; dan bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk mengembangkan aturan pencatatan keuangan yang asimetris.

"Kita juga aktif menggelar forum sosialisasi PINA dengan berbagai pemangku kepentingan dan berkoordinasi dengan berbagai asosiasi untuk menggalang potensial investee dan investor," ujar Bambang.

Skema PINA, lanjut Bambang, dirancang untuk menutup kekurangan pendanaan proyek-proyek infrastruktur prioritas yang membutuhkan modal besar, namun tanpa mengurangi sisi pengembalian modal dan komersialnya.

"BUMN dan swasta dapat berkontribusi dalam pemenuhan 58,7 persen atau sebesar Rp 2.817 triliun pada RPJMN 2015-2019," pungkas Bambang.

 

Pewarta: Primasatya
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018