Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad mengatakan kabar bohong atau "hoax" yang beredar membuat rugi bangsa.

"Saya kira tepat membahas mengenai bahaya dari kabar bohong ini, karena kabar bohong bikin rugi bangsa," ujar Hamid dalam pembukaan rapat pimpinan nasional Pengurus Besar (PB) Pelajar Islam Indonesia (PII) di Jakarta, Kamis.

Hamid mengatakan saat ini informasi yang beredar sangat banyak, saking senangnya generasi muda sehingga informasi yang ada tak lagi dipilih namun langsung dikawalkan.

"Ini yang harus dikawal. PII juga harus membantu mengawal. Salah satunya dengan menulis kebenaran. Saya harap teman-teman PII bukan hanya membaca buku juga menuliskan apa yang sudah dibaca," harap Hamid.

Hamid menjelaskan pada masa depan, yang dibutuhkan generasi muda adalah "communication", "collaboration", "critical thinking", dan "problem solving" atau yang dikenal dengan 4C.

"PII harus membekali anggotanya dengan kemampuan abad 21 ini yakni 4C," jelas dia.

Ketua Umum PB PII, Husin Tasrik Makruf Nasution, mengatakan pelajar harus dibekali dengan literasi media yang bertujuan agar pelajar bisa menyaring dan melihat berita yang benar.

"Para pelajar harus mempersiapkan bekal keilmuan terhadap informasi, agar bisa menyaring dan melihat berita yang benar," kata Husni.

Dengan literasi, kata Husni, para pelajar tidak hanya mengonsumsi begitu saja semua informasi yang ada.

"Tapi bisa mencerna informasi yang masuk," cetus Husin.

Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018