Ada dua kubu ormas yang sampai saat ini masih bertahan di lingkungan Pemkot Bekasi. Mereka masih mengumpulkan kekuatan (massa)."
Bekasi (ANTARA News) - Situasi perkantoran Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, di Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Bekasi Selatan, masih "memanas" pascabentrokan ratusan anggota dari sejumlah organisasi masyarakat, Kamis.

"Ada dua kubu ormas yang sampai saat ini masih bertahan di lingkungan Pemkot Bekasi. Mereka masih mengumpulkan kekuatan (massa)," kata Kepala Seksi Hubungan Antar Lembaga Bidang Tibumtranmas Satpol PP Kota Bekasi, Saut Hutajulu, di Bekasi, Kamis.

Pantauan Antara di lokasi melaporkan, bentrokan yang terjadi pukul 10.30 WIB itu melibatkan sejumlah ormas di Kota Bekasi, yakni Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang terlibat bentrok dengan ormas gabungan Forum Betawi Rempug (FBR), Bahagasasi Bekasi, Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) dan Pemuda Pancasila (PP).

Hingga pukul 14.30 WIB, dua kubu yang saling berselisih masih bertahan di sekitar perkantoran Pemkot Bekasi.

Sekitar 300 lebih massa dari GMBI bertahan di depan Stadion Patriot Chandrabaga Jalan Ahmad Yani, sementara ratusan kubu ormas gabungan bertahan di Lapangan Upacara Pemkot Bekasi yang berjarak sekitar 300 meter.

Sementara Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto bersama jajarannya melerai potensi bentrokan susulan dengan mengambil tempat di tengah-tengah kubu yang saling bertikai.

"Bubarkan dulu GMBI, baru kami bubar," kata koordinator wilayah FBR Kota Bekasi Novel.

Pihak kepolisian sengaja "mengurung" ormas gabungan di dalam area Pemkot Bekasi dengan dibatasi oleh gerbang.

Upaya melokalisasi kedua kubu sengaja dilakukan kepolisian setempat guna mengantisipasi pertemuan keduanya di Jalan Ahmad Yani yang berpotensi memicu bentrokan fisik susulan.

Indarto mengerahkan sekitar 350 personelnya dari semua unsur gabungan untuk menahan pergerakan massa dari tempat mereka bertahan.

Sementara itu, bentrokan fisik kedua kubu ormas dipicu aksi demonstrasi ratusan anggota GMBI yang menuding adanya indikasi korupsi dalam penarikan retribusi pajak parkir kendaraan oleh oknum Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi.

Tudingan masalah perpakiran itu memicu datangnya ormas gabungan yang kontra dengan tudingan tersebut hingga kedua kubu terlibat pertikaian fisik.

Sedikitnya 18 orang mengalami luka-luka dan tiga mobil rusak akibat situasi itu.

Sementara pelayanan masyarakat di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bekasi sebagian mengalami lumpuh sebagai imbas dari penutupan akses masuk dan keluar perkantoran Pemkot Bekasi.

"Saat ini kami sudah memfasilitasi audiensi perwakilan GMBI dengan Dispenda untuk mengklarifikasi persoalan ini. Kami harap situasi bisa tetap kondusif hingga massa membubarkan diri," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018