Kupang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur merilis sebanyak 34 unit rumah di kota Larantuka, ibu kota Kabupaten itu mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda wilayah hari terakhir.

"Ini hanya data sementara saja yang bisa kami sampaikan. Sebab saat ini personel kami masih melakukan pendataan," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Paulus Igo Geroda saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin malam.

Iapun merincikan 34 rumah yang rusak itu antara lain 31 rumah mengalami rusak ringan, kemudian sisanya adalah rumah semi permanen yang mengalami rusak berat.

Kawasan-kawasan yang mengalami kerusakan tersebut diantaranya satu rumah di kelurahan Weri, 10 rumah di kelurahan Sarotari, enam rumah di Pantai Bao dari enam rumah tersebut satu rumah mengalami rusak berat.

"Sementara itu ada juga dua rumah di Pohon Bao, kemudian di Ekasapta ada 10 rumah dua rumah mengalami rusak berat, kemudian Sarotari Timur satu rumah, Pantai Besar dua rumah, Lokea dua rumah dan dua rumah lagi di kelurahan Pohon Siri," tambahnya.

Rumah-rumah yang rusak menurutnya rata-rata karena tertimpa pohon, dan juga atapnya terbuka terbawa angin ketika angin kencang menghantam daerah tersebut.

Igo juga menambahkan bahwa hingga saat ini logistik yang disiapkan untuk distribusi yakni berupa makanan instan seperti Sarimi. Namun stok sarimi yang ada di BPBD Flores Timur hanya mencapai 20 paket.

"Kita sudah ajukan penambahan kebutuhan logistik. Besok mulai didistribusikan. Malam ini masih lakukan pengecekan ke lapangan," ujarnya.

Iapun berharap agar angin besar tersebut tidak seperti tahun 2017 yang menimbulakn korban jiwa.

Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018