London (ANTARA News) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, dan Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo melakukan penekanan tombol menandai perdagangan Komodo bonds yang merupakan tagline penerbitan obligasi Indonesia dengan denominasi Rupiah di luar negeri yang diadakan London Stock Exchange di London, Senin.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Puspita Anggraeni kepada Antara London. Senin mengatakan London Stock Exchange Group menyambut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebagai salah satu BUMN terbesar di bidang Infrastruktur dan EPC (engineering, procurement and construction) di Indonesia yang sukses dalam penerbitan Komodo bonds pertama Perseroan di London Stock Exchanges International Securities Market (ISM).

Penerbitan Komodo bonds WIKA merupakan yang kedua kalinya digelar penerbit Indonesia menyusul penerbitan yang dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desember tahun lalu yang juga dihadiri Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Dr Rizal Sukma.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Kementerian Keuangan RI berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pembangunan infrastruktur. Demi meningkatkan pertumbuhan yang inklusif dibutuhkan pembangunan infrastruktur.

Dikatakannya Fundamental makroekonomi yang kuat digabungkan dengan penggunaan anggaran yang kredibel dan bertanggungjawab mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia. Tahun lalu S&P dan Fitch menaikan rating Indonesia. Ini merupakan pertama kalinya ketiga lembaga pemeringkat tersebut memberikan peringkat investment grade ke Indonesia, ujarnya.

Peringkat tersebut tentu membantu menurunkan biaya pinjaman dan memberi kepercayaan pada investor untuk berinvestasi di Indonesia. Meski demikian kami selalu mendorong pembiayaan inovatif dan kreatif, dan salah satunya adalah Komodo bonds.?

"Sekali lagi, kami mengucapkan selamat kepada WIKA atas kesuksesan penerbitan Komodo bonds terbesar saat ini. Tidak hanya sebagai bukti kerja keras perusahaan tapi juga sebagai keyakinan kuat dalam cerita pertumbuhan Indonesia," ujarnya.

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Rini M. Soemarno mengatakan BUMN memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur Indonesia. Kami berkomitmen untuk mempercepat proyek s trategis demi menciptakan konektivitas yang dibutuhkan di dalam negeri. Upaya ini juga sejalan dengan dengan fokus pemerintah memastikan terwujudnya pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya ketidaksetaraan di Indonesia.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., Bintang Perbowo, mengatakan Wijaya Karya sangat bangga menjadi salah satu pemain di pasar utang global dengan nilai tukar lokal. Komodo bonds WIKA telah mengalami dua kali oversubscribed menunjukkan dukungan kuat dari investor global dan kepercayaan kepada WIKA serta masa depan infrastruktur Indonesia.

Dikatakannya Komodo bonds merupakan instrumen yang tepat untuk menyelaraskan periode pembangunan dengan periode pembiayaan sehingga kinerja WIKA semakin lebih baik. ?Kami berharap untuk menjadi pemain kunci di pasar Komodo bonds dan membuktikan kepada investor kami bahwa berinvestasi di perusahaan dan mitra yang tepat,? ujarnya.

Menteri Negara untuk Asia dan Pasifik, Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, Mark Field,
mengatakan peluncuran Komodo bonds kedua yang sangat cepat sejak Komodo bonds pertama menunjukkan ketertarikan yang luar biasa dan potensi besar pada pasar ini. Hal ini menunjukkan contoh dari kepemimpinan Global Inggris dalam pelayanan keuangan, serta hubungan baik antara Indonesia dengan Inggris.

CEO, London Stock Exchange Plc, Nikhil Rathi, mengatakan kegembira menyambut Menteri Sri Mulyani Indrawati, Menteri Rini Soemarno dan Bintang Perbowo dan timnya ke London Stock Exchange untuk merayakan kesuksessan Wijaya Karya dalam penerbitan Komodo bonds di Pasar Sekuritas Internasional. Sebagai pasar global, London Stock Exchange berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan Indonesia melalui peningkatan modal dalam Rupiah.

Komodo bonds WIKA merupakan obligasi aktif ke 19 dalam mata uang Rupiah yang terdaftar di London Stock Exchange membuat jumlah total outstanding menjadi sekitar US$2,7 miliar. Emiten lain termasuk emiten supranasional dan bank investasi besar seperti Inter-American Development Bank, European Bank for Reconstruction & Development, Barclays and HSBC mengumpulkan lebih dari US$2 miliar untuk membiayai operasi di Indonesia.

Puspita Anggraeni mengatakan Komodo bonds selama tiga tahun oleh WIKA berhasil membukukan transaksi sebesar Rp5,4 triliun (sama dengan US$ 405 juta) dengan kupon obligasi 7,7% per tahun. Obligasi tersebut mendapat dukungan dari investor global dan mengalami oversubscribed yang mencapai 250%. Dana didapatkan akan digunakan untuk membiayai proyek investasi dan infrastruktur di Indonesia.

Penerbitan Komodo bonds WIKA di London Stock Exchage merupakan komodo bonds yang terbesar saat ini dan dilakukan menyusul PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang pertama kali melakukan penerbitan Komodo bonds di tempat yang sama pada Desember 2017 lalu. WIKA dan Jasa Marga turut membuka jalan bagi pasar Komodo bonds global untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia

Pencatatan obligasi Wijaya Karya merupakan rangkaian panjang dalam penerbitan obligasi global bond pertama oleh emiten Asia di London Stock Exchange. Pada Desember tahun lalu  Jasa Marga mencatatkan Komodon bonds pertama di dunia di London Stock Exhange International Securities Market, dengan catatan transaksi mencapai Rp4 triliun (sama dengan US$ 295,7 juta).

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018