Cianjur (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mengharapkan penambahan tenaga medis bidang gizi yang hingga saat ini masih kurang.

"Adanya perhatian pemerintah pusat terkait penanganan `stunting` dan perbaikan gizi dibarengi dengan solusi penambahan tenaga medis yang sejak beberapa tahun terakhir sangat minim," kata Kepala Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur Selasa.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan keluhan tersebut melalui tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menggelar survey ke lapangan, untuk melihat persiapan dari rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Cianjur.

"Tim dari Kemenkes yang dibagi dua melakukan survey di dua kecamatan untuk memastikan rencana kedatangan Presiden RI. Keluhan Cianjur masih kekurangan tenaga medis khusus di bidang gizi, diharapkan menjadi solusi jika ditambah," katanya.

Meskipun kekurangan tenaga medis bidang gizi, Cianjur sudah berhasil menekan angka gizi buruk dan mengupayakan penanganan "stunting" yang tengah menjadi sorotan di tingkat nasional.

"Kedatangan kementerian dan presiden, tentu diharapkannya ada penambahan tenaga medis karena saat ini sangat kurang, mereka harus kerja sangat keras meningkatkan kesadaran pemenuhan gizi pada warga di berbagai wilayah," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Sapturo mengatakan, dalam penanganan pemenuhan gizi yang berdampak pada "stunting" dan gizi buruk, semua OPD yang terkait harus turut terlibat.

"Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan yang berperan dalam mendorong kesadaran gizi. Kekurangan gizi terjadi akibat pemberian jaminan kesejahteraan yang terbatas. Sehingga instansi yang saling berkaitan harus turun bersama mencegah `stunting` dan gizi buruk," katanya. 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018